Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Idham Azis Tak Takut Tangkap Teroris Santoso, tapi Gemetar Jadi Kapolri

Idham mengatakan sempat gemetar saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memintanya menjadi Kapolri.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
zoom-in Cerita Idham Azis Tak Takut Tangkap Teroris Santoso, tapi Gemetar Jadi Kapolri
TRIBUN/IQBAL FIRDAUS
Kapolri Jendral Pol Idham Azis di ruang konferensi pers kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019). Idham mengunjungi kantor KPK untuk bersilaturahmi sekaligus membangun sinergi Polri dengan lembaga-lembaga atau kementrian di Indonesia. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengaku sempat tak yakin ditunjuk sebagai pengganti Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian.

Bahkan, Idham mengatakan sempat gemetar saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memintanya menjadi Kapolri.

Hal itu disampaikan Idham Azis saat menerima Panji Tribrata dari Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019).

Baca: Dimana Saja Tito Karnavian Berada, Idham Azis Sebut Polri Siap Mengamankan

Baca: Idham Azis Panggil Tito Karnavian Pak Haji di Acara Sertijab Kapolri

Baca: Kapolri: 14 Bulan ke Depan Saya Wakafkan Diri untuk Institusi Polri

Idham dengan lantang menyebut ketakutannya menjadi Kapolri melebih saat ditugaskan menangani sejumlah kasus terorisme, seperti operasi menangkap kelompok Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulteng.

"Saya tidak persiapkan diri saya jadi orang ilmiah, orang yang pertama saya lapor, saya tangkap Santoso berbulan-bulan tidak takut, tapi ditunjuk Kapolri saya gemetar," ungkap Idham Azis.

Selain itu, lulusan akademi kepolisian tahun 1988 ini juga mengaku tak pandai memberikan sambutan di depan umum.

Maka dari itu, ia pun meminta maklum pada seluruh jajaran Polri terkait gaya bicaranya.

Berita Rekomendasi

"Saya paling takut kalau jadi Kapolri itu ceramah. Istri saya selalu ingatkan agar jangan kepleset. Maaf gaya saya seperti inilah, saya tidak tahu kenapa Presiden pilih saya," ucapanya.

Ia memastikan akan bekerja dengan sungguh-sungguh hingga akhir masa tugasnya di Korps Bhayangkara. Meski, terhitung masa tugas Idham hanya 14 bulan.

Kapolri Jendral Pol Idham Azis di ruang konferensi pers kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019). Idham mengunjungi kantor KPK untuk bersilaturahmi sekaligus membangun sinergi Polri dengan lembaga-lembaga atau kementrian di Indonesia. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS
Kapolri Jendral Pol Idham Azis di ruang konferensi pers kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019). Idham mengunjungi kantor KPK untuk bersilaturahmi sekaligus membangun sinergi Polri dengan lembaga-lembaga atau kementrian di Indonesia. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS (TRIBUN/IQBAL FIRDAUS)

"Amanah ini merupakan tanggungjawab dan saya akan wakafkan diri saya selama 14 bulan kedepan untuk memberikan pengabdian terbaik kepada institusi polri," kata Idham.

Mantan Kabareskrim Polri itu menambahkan, akan meneruskan seluruh program yang dicanangkan oleh para pendahulunya.

Seperti meningatkan soliditas TNI-Polri sebagai pilar NKRI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas