Pakar Gestur Sebut Sindiran Jokowi ke Paloh Tak Terlepas dari Tiga Kejadian Ini
Pernyataan Jokowi ke Surya Paloh tidak terlepas dari kejadian yang sebelumnya terjadi. Nah jadi ada tiga hal yang sangat kuat
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog politik, Dewi Haroen, menyebut sindiran Presiden Joko Widodo kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tak terlepas dari tiga kejadian yang sebelumnya telah terjadi.
"Pernyataan Jokowi ke Surya Paloh tidak terlepas dari kejadian yang sebelumnya terjadi. Nah jadi ada tiga hal yang sangat kuat (menjadi pemicu)," ujar Dewi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (7/11/2019).
Dewi mengatakan awal mula pemicu tersebut adalah adanya poros Gondangdia dan poros Teuku Umar. Poros ini menjadi perhatian karena Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengundang Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca: Sindir Paloh, Pakar Gestur: Ini Sudah Bukan Sinyal dari Jokowi, Tapi Peringatan Keras
Sebagai balasan, kata dia, Paloh pun mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diduga akan diorbitkan dalam Pilpres 2024 mendatang.
Pemicu kedua terjadi saat pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 di DPR/MPR RI, pada 20 Oktober lalu.
"Ini berlanjut dipelantikan pak Jokowi, dimana Megawati tak menyalami Surya Paloh. Padahal Jokowi itu dekat dengan Megawati, seperti patron dari beliau. Dimana ada Jokowi ada Megawati pula, jadi diasosiasikan dengan Megawati," kata dia.
Lebih lanjut, pakar gestur ini mengatakan pertemuan Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menjadi pemicu ketiga sebelum sindiran Jokowi dilontarkan.
"Kemudian Nasdem ketemu PKS, Surya Paloh peluk-pelukan dengan Sohibul. Nah (sindiran) itu menjadi peringatan keras dari pak Jokowi. Tidak tersirat lagi, tapi tersurat," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menyindir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang melakukan pertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman di DPP PKS, beberapa waktu lalu.
"Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ucap Jokowi yang disambut tawa hadirin saat acara HUT Golkar ke-55 di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
"Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul Iman," sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.
Jokowi mengaku, tidak mengetahui makna dari pertemuan dan rangkulan keduanya, tetapi tampaknya bukan hal yang biasa dilakukan Paloh antar sesama pimpinan partai politik.
"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman. Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya dilain waktu di jawab," papar Jokowi.
Baca: Pengamat: Jokowi Tak Nyaman dengan Manuver Surya Paloh ke PKS
Jawaban yang benar, kata Jokowi, sangat penting bagi dirinya dalam menentukan sikap ke depan karena Partai NasDem saat ini berada di dalam koalisi pemerintah.
"Saya boleh bertanya dong, karena beliau masih di koalisi pemerintah," ucap Jokowi.