TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat militer Khairul Fahmi mengatakan peluang posisi Wakil Panglima TNI lebih besar bagi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

Diketahui, Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpres 66 Nomor 2019 Tentang Susunan Organisasi TNI terkait posisi Wakil Panglima TNI. Posisi itu akan dijabat perwira berpangkat Jenderal atau berbintang empat.

Khairul mengatakan alasan peluang KSAD dan KSAL lebih besar karena Panglima TNI saat ini dijabat oleh Marsekal Hadi Tjahjanto yang berasal dari matra Angkatan Udara. Sehingga kemungkinan besar wakil panglima akan dipilih dari dua mata lainnya.

Baca: Panglima TNI Akan Dibantu oleh Wakil Panglima

"Peluang Wakil Panglima lebih besar dijabat dari matra yang lain, dari AL dan dari AD. Ya karena tidak mungkin mengakomodir ketiganya, berarti dua dari tiga matra ini harus ada di posisi Panglima dan Wakilnya," ujar Khairul, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (8/11/2019).

Ia menyebut segala kemungkinan dapat terjadi dan banyak spekulasi terkait siapa yang menjadi Wakil Panglima. Pasalnya, Andika Perkasa selaku KSAD sudah digadang sejak lama akan menggantikan Hadi.

Oleh karenanya, Khairul menilai bisa saja Andika tak menjadi Wakil Panglima TNI, namun langsung menjadi Panglima TNI saat Hadi pensiun.

Baca: Jokowi Teken Perpres Hidupkan Posisi Wakil Panglima TNI, Sosoknya Dipilih Marsekal Hadi Tjahjanto

Meski begitu, kata dia, tak menutup kemungkinan Andika menjadi Wakil Panglima TNI dan nantinya menjadi Panglima TNI pula.

"Kira-kira nanti Pak Andika ini akan ditaruh di posisi mana. Wakil Panglima? Atau sabar menunggu untuk nantinya diproyeksikan sebagai Panglima selanjutnya? Atau mengalami posisi wakil panglima sebelum menjadi panglima pun bisa juga," tandasnya.