Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Terima, Ade Armando Laporkan Balik Fahira Idris dengan Tuduhan Pencemaran Nama Baik

Ade Armando malaporkan balik Fahira Idris dengan tuduhan pencemaran nama baik, Jumat (8/11/2011).

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Tak Terima, Ade Armando Laporkan Balik Fahira Idris dengan Tuduhan Pencemaran Nama Baik
Screenshoot Tayangan Youtube tvOne
Ade Armando bersama kedua kuasa hukumnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando malaporkan balik  Anggota DPD DKI Jakarta Fahira Idris dengan tuduhan pencemaran nama baik, Jumat (8/11/2019).

Ade Armando melaporkan Fahira Idris setelah Fahira menulis pernyataan tentang Ade yang disebut kebal hukum.

"Pada hari ini Jumat (8/11/2019) saya bersama kuasa hukum datang untuk melaporkan apa yang dianggap sebagai pelanggaran hukum oleh Fahira Idris," jelas Ade Armando dalam tayangan yang diunggah YouTube tvOneNews, Jumat. (8/11/2019).

"Terutama terkait dengan apa yang dia tulis di berbagai media sosial mengenai saya atau serangan terhadap saya," sambungnya.

Ade Armando menuturkan, polisi sedang memverifikasi bukti-bukti untuk menindaklanjuti laporannya terhadap Fahira Idris.

Ade Armando melaporkan Fahira Idris terkait dengan sebuah kalimat dalam akun Instagramnya soal Ade.

Fahira Idris dan Ade Armando
Fahira Idris dan Ade Armando (kolase tribunnews)

"Sebenarnya semula kasusnya cuma satu, terkait dengan sebuah kalimat di instagram beliau ya, yang ternyata kemudian diketahui kalimat tersebut sudah dihilangkan oleh Bu Fahira dalam Instagramnya padahal itu adalah kunci dari apa yang kami tuduhkan terhadap Bu Fahira," jelas Ade Armando.

Berita Rekomendasi

Ade menambahkan, ada hal-hal yang menyangkut dugaan-dugaan pelanggaran hukum lain.

"Tapi gara-gara itu justru sekarang karena verifikasi jadi panjang berjam-jam dari siang, ini ditemukan ada hal-hal lain yang menyangkut dugaan-dugaan pelanggaran hukum yang mungkin dilakukan juga oleh Bu Fahira terkait isi media sosialnya mengenai saya," kata Ade Armando.

Sebelumnya, Fahira Idris melaporkan Ade Armando terkait meme joker berwajah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang diunggah akun Facebook Ade Armando.

Fahira Indris menyebut laporan yang ia buat terkait  adalah inisiatif pribadinya.

Fahira menyebut laporan tersebut sebagai penyambung lidah masyarakat yang merasa citra Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dirusak. 

Menurut Fahira, langkah tersebut diambil untuk mencegah generasi muda mencontoh upaya penyebaran informasi yang berunsur menyebarkan kebencian.

Dikutip Tribunnews.com dari tayangan yang diunggah YouTube KompasTv, Selasa (5/11/2019) Fahira menuturkan bahwa laporan yang ia buat berupa delik umum artinya tanpa yang bersangkutan melaporkan bisa dilaporkan.

"Ini adalah delik umum atau delik biasa, artinya tanpa yang bersangkutan melaporkan itu bisa dilaporkan,

nah inilah yang diatur di pasal 32 ayat 1, ini pasal masih jarang diangkat yang terkenalnya kan UU ITE pasal 27," tutur Fahira 

Fahira menjelaskan, jika laporan tersebut bukan penghinaan yang merupakan delik aduan, ancaman hukuman delik ini maksimum 8 tahun dengan denda 2 miliar. 

"Terbayang enggak sih jika hal ini lewat tidak tersentuh hukum, saya ngeri ya anak-anak kita kalau kesel sama menteri, kalau kesel sama presiden kalau kesel sama gubernur nanti dia akan melakukan seperti ini bahkan lebih buruk."

"Saya tidak mau hal ini terjadi dan menimbulkan kegaduhan," tutur Fahira.

Menurutnya, jika hal tersebut bagian dari kritik terhadap semangat anti korupsi tidak tepat.

"Karena kalau bagian dari kritik terus dia bilang ini bagian dari semangat anti korupsi, loh kita semua anti korupsi kok, tapi apakah begini caranya?" kata Fahira. 

Fahira mendatangi Polda Metrojaya pada Jumat (1/11/2019), didampingi tim kuasa hukumnya melaporkan akun facebook Ade Armando yang pertama kali mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan versi joker ke media sosial.

Foto tersebut dinilai mengandung kalimat ujaran kebencian.

Ade Armando dilaporkan atas tuduhan melanggar pasal 32 ayat 1 juncto pasal 8 ayat 1 UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang undang-undang informasi dan transaksi elektronik. 

Polisi menyebut akan melakukan penyelidikan atas kasus ini, nantinya polisi juga akan melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak yang diduga terkait dengan kasus foto meme Anies Baswedan.

Sementara itu, pemilik akun Facebook Ade Armando mengaku siap jika nantinya akan diperiksa polisi terkait kasus meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Ade Armando menyebut dirinya merasa tidak pernah membuat foto yang viral di media sosial.

Ade mengaku hanya mengunggah foto meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan versi joker yang telah diedit oleh orang lain. 

Ade juga mempertanyakan kapasitas Fahira Idris selaku pihak yang melaporkannya ke polisi.

Sebab, Ade yakin tidak semua warga DKI merasa ada unsur penghinaan dalam meme tersebut.

"Kan hak sebagai warga negara Indonesia jalur hukumnya kalau mereka keberatan dengan sesuatu, mereka bisa mengadukannya ke polisi," tutur Ade Armando dalam tayangan yang diunggah YouTube KompasTv, Selasa (5/11/2019).

Ade Armando menuturkan ada dua pertanyaan besar.

"Pertama, meme tersebut menyangkut Anies Baswedan tetapi kenapa yang protes itu Fahira Idris, dia itu siapa, dia mewakili siapa,

dia di media bilang mewakili warga Jakarta, tapi apasih yang dirugikan, dia harus bisa membuktikan bahwa dia memang layak untuk menggugat saya," jelas Ade Armando.

"Kedua, pasal yang dia gunakan adalah pasal yang berkaitan dengan larangan terhadap praktik yang mengubah, menambah,

mengurangi sebuah informasi elektronik yang dimiliki oleh individu atau lembaga.

Dalam hal ini saya heran, karena saya itu bukan yang mengubah, menambah, mengurangi, saya hanya merepost entah siapa yang bahkan saya gak tahu, jadi saya rasa sih tuntutan dia salah sasaran juga," pungkas Ade Armando.

(Tribunnews/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas