Ini Harapan Petani dan Akademisi kepada Mentan Syahrul
Sejumlah petani dan kalangan akademisi menaruh harapan terhadap menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo memajukan pertanian.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah petani menaruh harapan besar kepada Menteri Pertanian baru, Syahrul Yasin Limpo.
Harapan itu utamanya yang berkaitan langsung dengan regulasi tata kelola produksi, serta memberikan jaminan bibit unggul secara gratis dan continue.
"Bantuannya jangan hanya sekali dua kali. Tapi harus berlanjut pada setiap musim cocok tanam. Kemudian memberi jaminan pasti terkait persoalan harga produksi," ujar Nuril Huda, seorang petani jagung di Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (9/11/2019).
Nuril mengatakan, ke depan Mentan Syahrul juga diharapkan mengawal langsung setiap bantuan yang diberikan. Langkah ini perlu dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan adanya penyalahgunaan.
"Pokoknya kita berharap petani bisa dimakmurkan. Bantuan pemerintah betul-betul bisa dirasakan, tidak menguap di tengah jalan. bantuan benih juga harus disesuaikan dengan kondisi biografi dan karakter petani," katanya.
Sementara petani muda asal Bandung, Ulus Pirmawan berharap Kementerian Pertanian (Kementan) dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL) bisa menyatukan visi dengan Kementerian lain untuk mewujudkan kesejahteraan petani.
"Saya lihat kemarin beliau (SYL) sudah silaturahmi dengan kementerian lain. Itu langkah yang sangat bagus karena selama ini kita berharap pemerintah membuka akses produksi dan pasar. Misalnya pertanian fokus produksi, kemendag fokus pasar. Jadi semuanya berjalan tidak pincang," katanya.
Menurut Ulus, jika kekompakan itu terjalin maka bukan tidak mungkin pertanian Indonesia berjaya.
Karena itu, kata dia, itikad baik Mentan Syahrul dalam memperbaiki data harus didukung oleh semua pihak.
"Memang langkah awalnya adalah data, tapi ke depan data yang dipegang itu bisa berbuah manis pada kinerja dan program yang dikeluarkan," katanya.
Selain petani, harapan itu juga datang dari kalangan akademisi.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Luthfi Fatah berharap Mentan Syahrul secara perlahan memperbaiki rata-rata tingkat pendidikan petani.
"Setelah pendidikan, ke depan juga bisa disiapkan konten kewirausahaan untuk melengkapi konten teknis dalam penyuluhan dan pembinaan petani," katanya.
Di samping itu, kehadiran Syahrul juga diharapkan mampu menerapkan subsidi output serta mengurangi subsidi input. Selanjutnya pemerintah bisa melengkapi kekurangan yang ada dengan kelebihan petani.
"Jangan lupa, kita juga perlu kerjasama dengan perguruan tinggi untuk mendidik secara formal petani petani di setiap provinsi, agar dpt memperbaiki rata-rata pendidikan petani kita. Artinya setiap perguruan tinggi yang terseleksi harus diberi jatah untuk mendidik petani dengan beasiswa Kementan," katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sudirman berharap Mentan Syahrul melakukan inventarisir secara deail setiap persoalan di sektor pertanian.
"Jika masalahnya diketahui, segera pak menteri tentukan strategi apa untuk memperbaiki yang dianggap kurang. Insyaa Allaah, pola ini akan ada peningkatan," tukasnya.