Jokowi Baru Proses Pemilihan Wamendikbud dan Wakil Panglima TNI
Presiden Jokowi baru melakukan proses pemilihan wakil menteri pendidikan dan kebudayaan (wamendikbud) serta wakil panglima TNI.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi baru melakukan proses pemilihan Wakil Menteri endidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) serta Wakil Panglima TNI.
Padahal, Presiden Jokowi dikabarkan akan menambah enam wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju. Saat ini ada 12 wakil menteri di sebelas kementerian.
"Soal wakil menteri, yang sudah ada Perpresnya (Peraturan Presiden) saja. Sempat dibicarakan Perpres 66 tahun 2019 (tentang organisasi TNI) dan Perpres 72 tahun 2019 (tentang Kemendikbud)," ucap Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di Jakarta, Minggu (10/11/2019).
Baca: Besok 11 November 2019 Dibuka Pendaftaran CPNS 2019, Ini Berkas dan Persyaratan yang Harus Disiapkan
Baca: Presiden Jokowi Belum Putuskan Penambahan Enam Wakil Menteri
Baca: Presiden Jokowi Pimpin Upacara Ziarah Nasional di TMP Kalibata
Baca: Daftar 6 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan di Hari Pahlawan 10 November 2019 oleh Presiden Jokowi
"Jadi di luar itu seperti yang Pak Jokowi katakan, belum dibicarakan," sambung Fadjroel Rachman.
Menurutnya, proses pemilihan wamendikbud dan wakil panglima TNI akan dilakukan cepat oleh Presiden, seiring telah diterbitkan Perpresnya.
Tetapi, Fadjroel yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero), tidak dapat memastikan kapan waktu pengumuman kedua jabatan tersebut.
Baca: Hari Pahlawan 2019, Ini Daftar Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi
"Itu hak prerogatif presiden mengenai orangnya, mengenai kapan, itu Pak Presiden yang akan menentukan tetapi dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang akan memprosesnya," papar Fadjroel.
Terkait sosok yang akan menduduki jabatan tersebut, kata Fadjroel, Presiden pasti memilih orang yang dinilai mampu menjalankan tugasnya nanti dan bukan mengutamakan latar belakangnya.
"Jadi dilihat pada tugasnya, bukan siapa, berasal dari mana, karena semua disesuaikan dengan tugas yang ditetapkan Perpresnya," ucap Fajdroel.
"Misalnya kaya Pak Surya Candra wakil menteri ATR, itu tugasnya adalah soal konflik-konflik agraria. Kalau Pak Erick Tohir ada dua wakil menteri di sana, dua bankir urusan yang terkait financing," sambungnya.