Nurul Arifin Soroti Masalah Papua Hingga Minyak Zaitun
Anggota dewan dari fraksi partai Golongan Karya tersebut memberikan apresiasi atas keanggotaan Indonesia sebagai dewan keamanan PBB dan juga anggota
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rapat kerja (raker) komisi I DPR RI dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), anggota DPR RI, Nurul Arifin melemparkan pertanyaan tentang Papua kepada Menlu Retno Marsudi.
Anggota dewan dari fraksi partai Golongan Karya tersebut memberikan apresiasi atas keanggotaan Indonesia sebagai dewan keamanan PBB dan juga anggota dewan hak asasi manusia (HAM) PBB.
Akan tetapi ia juga khawatir hal itu juga menjadi tantangan bagi Indonesia untuk menjalankan perlindungan HAM dengan baik untuk menangani kasus Papua.
"Saya melihat ini positif tapi juga agak sedikit mengkhawatirkan, apakah hal tersebut dari perspektif lain juga menjadi tantangan Indonesia bagaimana Indonesia ini bisa menjalankan HAM dengan baik terkait Papua" ujarnya, Selasa (12/11/2019) di kompleks Parlemen.
Baca: Monev di Papua, KPK Dorong Pembenahan DTKS dan Penyelamatan Aset Rp21 Miliar
Nurul Arifin juga menanyakan kiat Kemlu dalam memelihara hubungan dengan negara-negara yang mendukung Indonesia dalam hal Papua serta cara Kemlu untuk menghadapi negara profokatif membawa Indonesia ke forum Internasional.
"Apakah negara-negara yang mendukung indonesia ini seperti Papua Nugini, Fiji atau negara lain dan bagaimana kita menghadapi negara Vanuatu yang keliatannya sangat profokatif membawa indonesia ke forum internasional. Bagaiamana penanganan yang dilakukan untuk menghandle kasus Papua ini?" lanjutnya.
Baca: Effendi Simbolon Tanya soal Pencekalan Rizieq Shihab kepada Menlu Saat Rapat di Komisi I DPR
Ia berujar selain masalah kesejahteraan, masalah lain yang menjadi akar permasalahan di Papua juga adanya ketidak seriusan pemerintah daerah (pemda) dalam menyelesaikan isu-isu yang ada di Papua.
"Memang teman saya tadi dari papua mengatakan itu masalah kesejahteraan dan sebagainya, tapi sebenarnya akar permasalahannya juga adanya ketidakseriusan pemda dalam mengelola masalah tersebut. Karena ini forum terbuka saya kira kita juga harus terbuka saya kira lebuh sensitiflah mengatakan akar yang jadi permasalahan" ujarnya.
Baca: Politisi PKS Jazuli Juwaini Minta Menhan Prabowo Tambah Pasukan di Papua
Mantan artis era 90 itu juga menanyakan tentang penguatan diplomasi ekonomi yang dipaparkan Menlu agar lebih mengangkat minyak zaitun daripada kelapa sawit.
"Beberapa waktu lalu kami menerima beberapa anggota parlemen dari Polandia, mereka bisa jadi jembatan untuk mengcounter bank kelapa sawit dan lebih mengangkat olive oil daripada kelapa sawit. Saya kira ini signal positif yang mungkin bisa ditindak lanjuti" ujarnya.