Prabowo Minta Rapat Digelar Tertutup, Effendi Simbolon: Apa Urgensinya, Ini Kan Tidak Rahasia?
Prabowo Minta Rapat Digelar Tertutup, Effendi Simbolon: Apa Urgensi-nya, Rp 131 triliun ini tidak rahasia
Editor: bunga pradipta p
Prabowo Minta Rapat Digelar Tertutup, Effendi Simbolon: Apa Urgensi-nya, Rp 131 triliun ini tidak rahasia
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menghadiri rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, di Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).
Usai melakukan pemaparan, Prabowo minta agar rapat digelar tertutup.
Pasalnya terkait anggaran dan rahasia negara.
Namun, hal tersebut menuai protes dari beberapa anggota Komisi I.
Salah satunya, dari Effendi Simbolon, Fraksi PDIP.
Baca: Rapat Perdana dengan Komisi I DPR, Prabowo Sebut Kebijakan Tak Boleh Berdasar Doa dan Harapan
Baca: Interupsi Mewarnai Rapat Perdana Menhan Prabowo Subianto dengan Komisi I DPR RI, PDIP yang Pertama
Ia menilai bahwa pembahasan anggaran seharusnya terbuka.
Apalagi sudah dilampirkan dalam paparan yang telah dibawa oleh Prabowo dan jajarannya.
"Apa urgensinya dilakukan tertutup. Ini kan anggarannya sudah jelas dan berada dalam paparan sebanyak Rp 131 triliun. Rp 131 triliun ini tidak rahasia. Kalau nanti ada yang mau dibahas (rahasia negara) dilakukan tertutup, silakan," tegas Effendi.
Namun, beberapa anggota Komisi I, juga ada yang mendukung rapat dilakukan tertutup.
Dimana seperti yang telah dilakukan oleh para Menhan-Menhan sebelumnya.
Melihat rapat diwarnai aksi protes tersebut, Meutya Hafid mengambil jalan tengah.
Yaitu dengan mendengarkan pendapat masing-masing para fraksi.
"Kalau begitu saya tengahi. Sekarang kita dengarkan pendapat masing-masing para fraksi," jelas Meutya.
Sementara, melihat tanggapan agar rapat dilakukan tersebuka, Prabowo menjelaskan dengan nada sedikit tinggi
"APBN itu sudah umum dan pihak manapun bisa mempelajari. Namun sebagai penyelenggara di bidang pertahanan keamanan negara seharusnya kita selalu prudent, hati-hati. Sedapat mungkin pihak non Indonesia untuk tidak terlalu mengerti dan memahami kondisi pertahanan kita," tegas Prabowo.
Hal tersebut, lanjut Prabowo, sifat yang harusnya diambil oleh semuanya.
Dimana jika ingin membicarakan soal anggaran, yang terpenting bahwa pemerintah bertanggung jawab, dan diawasi.
"Yang penting adalah bahwa lembaga legislatif negara yang mewakili kekuatan rakyat, yang mewakili rakyat, kedaulatan rakyat yang perlu untuk mengawasi," jelasnya.
Prabowo mengira bahwa rapat yang dilakukan adalah tertutup seperti yang dilakukan para Menhan sebelumnya.
Oleh karena itu, dengan melihat kondisi tersebut, ia menegaskan agar rapat dilakukan tertutup.
"Kalau saya merasa ditekan untuk terlalu terbuka, saya tidak akan lakukan. Saya bertanggung jawab kepada Presiden. Tapi saya bersedia (menjelaskan) kepada saudara-saudara apa saja (jika tertutup)," jelasnya.
Sistem pertahanan
Pada kesempatan itu, Prabowo Subianto memperkenalkan sistem pertahanan rakyat semesta.
"Pertahanan kita sepanjang sejarah dan masih berlaku dan kita akan teruskan pertahanan kita akan dasarkan pada pertahanan rakyat semesta," kata Prabowo.
Dia mengakui saat ini secara teknologi bangsa Indonesia tidak bisa kalahkan kekuatan teknologi bangsa lain tetapi pertahanan yang dibangun berdasarkan konsep pertahanan rakyat semesta.
"Kalau perang terpaksa maka kita perang yang akan laksanakan perang rakyat semesta," ujarnya.
Baca: Hari Ini Menhan Prabowo Subianto Sambangi DPR
Baca: Tak Hadiri Upacara Hari Pahlawan Bersama Jokowi, Menteri Pertahanan Prabowo Pilih Lakukan Ini
Oleh karena itu, lahir dalam sejarah bangsa Indonesia maka rakyat berhak dan wajib ikut bela negara.
"Karena seluruh rakyat akan jadi pertahanan negara. Ini fokus pikiran dan pertahanan negara kita ke depan. Demi menjaga ketahanan NKRI agar terbebas dari ancaman," kata dia.
"Mari bangun pertahanan baik dengan efisiensi anggaran dan efisiensi kerja," katanya.
Berdasarkan pantauan, Prabowo tiba di Gedung DPR/MPR sekira pukul 11.00 WIB.
Prabowo tampil elegan dengan balutan setelan jas berwarna biru tua yang menutupi kemeja biru mudanya.
Dasi merah yang terikat di kerah kemejanya menambah kerapihan sang ketua umum Partai Gerindra itu.
Ia didampingi oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono.
Tampak, Wamenhan memakai tampilan yang sama dengan Prabowo yakni setelan jas, namun berbeda warna.
Rapat dipimpin Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid dari Golkar.
Ini pertama kalinya Prabowo sebagai Menhan diundang rapat di Komisi i DPR sebagai mitra kerja.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Prabowo Minta Rapat Kerja Bareng Komisi I Digelar Tertutup, Sempat Debat dengan Effendi Simbolon