Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebut Minim Pengakuan, Kadin Kaltim Minta Pengusaha Lokal Dilibatkan dalam Pembangunan Ibu Kota Baru

Kamar Dagang Industri (Kadin) Kalimantan Timur (Kaltim) meminta pemerintah memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk turut serta dalam pemba

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto

TRIBUNNEWS.COM - Kamar Dagang Industri (Kadin) Kalimantan Timur (Kaltim) meminta pemerintah memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk turut serta dalam pembangunan ibu kota baru.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Kadin Kaltim, Dayang Donna Faroek, dilansir melalui Tribun Kaltim.

“Berikan kesempatan kepada pengusaha lokal untuk membangun Ibu Kota Negara,” ujarnya.

Hal itu disampaikan Donna kala memberikan sambutan pada Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kaltim Kadin dengan tema Peran Aktif Kadin dalam Pembangunan Ibu Kota Negara, Jumat (15/11/2019).

Wagub Kaltim dan Ketua Kadin Indonesia disampingi Ketua Kadin Kaltim memukul genderang khas Kaltim, tanda dibukanya Rapimprov Kadin Kaltim, pada Jumat (15/11/2019), pukul 10.00 WITA, di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.
Wagub Kaltim dan Ketua Kadin Indonesia disampingi Ketua Kadin Kaltim memukul genderang khas Kaltim, tanda dibukanya Rapimprov Kadin Kaltim, pada Jumat (15/11/2019), pukul 10.00 WITA, di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda. (TribunKaltim.Co/Purnomo Susanto)

Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.

Ia mengungkapkan, keberadaan pelaku usaha di Kaltim masih minim.

“Selama ini, pengakuan atas keberadaan kami masih minim. Dengan memberikan kesempatan itu, artinya Pemerintah memberikan pengakuan kepada kam," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Ia mengharapkan ada bagian-bagian yang diberikan kepada pengusaha lokal.

"Tidak mengapa kalau perusahaan milik Badan Usahan Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan. Tapi, ada bagian-bagian yang memang khusus diberikan kepada pengusaha lokal,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, tampak hadir Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani.

Kadin Kaltim juga menggelar seminar dengan tema Kesiapan Kadin Kaltim Dalam Peningkatan SDM Untuk Menunjang Pembangunan Ibu Kota Negara. 

Progres Pembangunan Tol

Proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda hampir selesai.

Jalan tol tersebut siap difungsikan saat Natal 2019 dan tahun baru 2020.

Proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda terlihat dari udara saat Menhub Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan lokasi calon Ibu Kota Negara yang baru dari atas Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, sekaligus diskusi di Balikpapan Coal Terminal (BCT), Kalimantan Timur, Kamis (19/9/2019). Tribunnews/HO/BKIP Kemenhub/Christanto Agung
Proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda terlihat dari udara saat Menhub Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan lokasi calon Ibu Kota Negara yang baru dari atas Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, sekaligus diskusi di Balikpapan Coal Terminal (BCT), Kalimantan Timur, Kamis (19/9/2019). Tribunnews/HO/BKIP Kemenhub/Christanto Agung (Tribunnews/HO/BKIP Kemenhub/Christanto Agung)

Hal tersebut diungkapkan PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) yang merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga, menjadi pengelola jalan tol ini.

Dilansir Kompas.com, PT JBS berupaya melakukan percepatan guna mencapai target yang telah ditentukan.

“Kami optimistis Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dapat beroperasi fungsional pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," ujar Dirut PT JBS STH Saragi dalam keterangan tertulis Jumat (15/11/2019).

Rampungnya pembangunan tol ini diharapkan mampu mendasari pembangunan wilayah Ibu Kota baru.

Melansir Kompas.com, hingga 8 November 2019, pembebasan lahan menyentuh angka 99,54 persen.

Sementara itu pengerjaan konstruksi telah mencapai 97,56 persen.

Nantinya, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara direncanakan menjadi ibu kota Indonesia.

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda memiliki total panjang 99,35 kiloneter.

Jalan tol ini terdiri atas 5 seksi, yaitu :

  1. Seksi I ruas Balikpapan (Km 13)-Samboja (22,025 Km).
  2. Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,975 Km).
  3. Seksi III ruas Muara Jawa-Palaran (17,300 Km).
  4. Seksi IV Palaran-Samarinda (17,550 Km).
  5. Seksi V Balikpapan (Km 13)-Sepinggan (11,500 Km). 

Pembangunan Seksi I dan V didanai oleh pemerintah.

Namun pelaksanaan pembangunannya diserahkan kepada PT JBS.

Sementara Seksi II, III, dan IV pembangunannya dibiayai sekaligus dilaksanakan oleh PT JBS.

Direncanakan, jalan tol ini juga akan terhubung langsung dengan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, 11 Km dari Balikpapan.

Dengan adanya jalan tol, memangkas perjalanan Balikpapan - Samarinda yang sebelumnya mencapai 3-4 jam, menjadi hanya 1 jam.

Konstruksi Mulai Dibangun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tahun 2020 konstruksi pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur dimulai.

Mantan Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019). Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai Senin (21/10/2019), usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan
Mantan Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019). Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai Senin (21/10/2019), usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Melansir Kompas.com, hal itu juga disampaikan Luhut seusai rapat pemindahan ibu kota negara.

"Kami berharap tahun depan (konstruksi ibu kota negara baru) sudah mulai. Akhir tahun depan atau awal 2021," kata Luhut.

Rapat tersebut disepakati perencanaan matang harus selesai dalam satu tahun.

Sementara itu pembangunan ibu kota negara baru cukup dilaksanakan selama tiga tahun.

"Kami sepakat perencanaan harus selesai setahun semua dengan matang sehingga pembangunan tiga tahun itu kan cukup," ungkapnya.

 (TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto)(Kompas.com/Hilda B Alexander/Deti Mega Purnamasari)(Tribun Kaltim/Purnomo Susanto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas