Tips Diet Sehat: Konsumsi Makanan Segar hingga Batasi Penggunaan Gula
Berikut ini tips diet sehat. Konsumsi makanan segar hingga batasi penggunaan gula
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM – Memiliki berat badan yang ideal dan sehat merupakan dambaan setiap orang yang dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya diet sehat, dilakukan dengan mengkonsumsi makanan alami dengan konsisten.
Hughes, seorang presenter 48 tahun berhasil menurunkan berat badan sebesar 11 kilogram dengan mengkonsumsi real food untuk diet kenyang.
Ia melakukan diet tersebut dengan mengkonsumsi makanan yang tumbuh di bumi dan banyak terpapar sinar matahari.
"Jadi saya makan semua yang natural, jadi real, asli, tidak pakai diproses, tidak dikalengin, tidak dimasak berulang-ulang," kata Hughes dalam program Ini Baru Empat yang dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Hughes yang memiliki master untuk hipnoterapi, menghipnotis dirinya untuk mengubah cara berpikir saat melihat nasi, roti, dan mi, sehingga tetap konsisten menjalani diet.
"Saya dikasih mi, dikasih nasi, roti ya saya enggak pengin. Buat saya itu bukan makanan, karena bawah sadar saya (itu) bukan makanan," tutur Hughes.
Dilansir dari laman Medicalnewstoday.com, orang-orang sering menganggap diet sebagai rencana penurunan berat badan tertentu.
Tetapi diet hanyalah jenis dan jumlah makanan yang kita makan berbeda.
Makan sehat berarti mengonsumsi makanan padat gizi dalam jumlah yang tepat dari semua kelompok makanan.
Berikut adalah enam tips untuk membantu diet dengan makanan yang sehat agar tubuh tetap fit, dilansir Tribunnews dari laman Medicalnewstoday.com:
1. Kelola ukuran porsi
Beberapa usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas berbeda membutuhkan jumlah makanan yang berbeda pula.
Tetapi banyak orang mengambil lebih banyak energi daripada yang mereka makan.
Para peneliti percaya, ada perbedaan antara ukuran porsi besar dan obesitas, misalnya porsi adalah satu potong roti dan satu irisan melon.
Penelitian, menunjukkan berapa banyak kalori yang disajikan dan dimakan dapat membuat perbedaan antara obesitas dan mempertahankan berat badan yang sehat.
2. Makan segar dan hindari diproses
Makanan segar lebih cenderung menjadi kaya nutrisi, sementara makanan olahan sering kaya energi dengan tambahan lemak dan gula.
Sedangkan, buah segar merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik.
Makanan olahan tidak hanya mengandung bahan-bahan tambahan, termasuk pewarna dan pengawet, tetapi pengolahan itu sendiri dapat menghancurkan nutrisi.
Mengkonsumsi makanan olahan dalam proporsi tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
3. Batasi gula yang ditambahkan
Gula alami termasuk fruktosa, ditemukan dalam buah, dan laktosa, dalam produk susu.
Menambahkan gula ke dalam makanan dan minuman meningkatkan rasa tetapi menambahkan sedikit atau tidak ada nilai gizi.
Sumber gula yang ditambahkan ke kopi dan teh dapat mengurangi asupan gula.
Bumbu seperti kecap juga dapat memberikan lebih banyak kalori dari yang diharapkan.
4. Ganti lemak hewani dalam makanan
Lemak tak jenuh ditemukan dalam ikan dan kacang-kacangan berminyak, dan ini lebih sehat, dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Untuk mengurangi jumlah lemak tidak sehat dalam makanan:
- pilih daging rendah lemak
- masak daging dan ayam tanpa kulit
- Panggang atau rebus daging daripada menggoreng
- Gunakan minyak sayur daripada lemak hewani
- Ganti beberapa porsi daging dengan ikan berminyak, kacang-kacangan, kacang-kacangan.
5. Natrium turun, kalium naik
Kalium menangkal efek berbahaya dari garam.
Pisang, tuna, dan labu butternut adalah sumber potasium yang baik.
Namun, jumlah yang banyak dapat menyebabkan irama jantung yang tidak teratur, sehingga suplemen tidak dianjurkan.
6. Tambahkan kalsium dan vitamin D
Kalsium sangat penting untuk memperkuat dan mempertahankan struktur tulang.
Vitamin D memungkinkan tubuh menyerap kalsium.
Sumber kalsium yang baik, meliputi produk susu, kedelai, sejenis sawi, dan kacang putih.
Sinar matahari diperlukan untuk membantu tubuh mensintesis vitamin D.
(Tribunnews.com/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)