Wapres Ma'ruf Amin Imbau Guru Ngaji Tak Ikut Sebarkan Paham Radikal
Ma'ruf Amin mengatakan polisi perlu melakukan penyelidikan terhadap guru mengaji yang diduga mempengaruhi pelaku bertindak radikal.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkaca pada kasus bom bunuh diri di Medan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar guru ngaji tak ikut menyebarkan paham radikal di masyarakat.
Diketahui pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan RNM diduga mendapat pengaruh paham radikalisme dari istri, D, dan guru mengaji.
"Kalau memang sumbernya dari guru ngaji, maka guru ngaji ini harus menjadi perhatian kita, untuk dalam rangka tentu deradikalisasi. Jangan guru ngaji mengajarkan pelajaran-pelajaran atau paham-paham radikal," jelasnya saat ditemui di Istana Wapres, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
Ma'ruf Amin mengatakan polisi perlu melakukan penyelidikan terhadap guru mengaji yang diduga mempengaruhi pelaku bertindak radikal.
"Penyelidikan saya kira perlu, sebab kita harus tahu ya, sumber terjadinya radikalisme itu dari mana. Oleh karena itu semua kita harus tahu sumber-sumber itu," ucap dia.
Namun saat disinggung, perlukah diadakan sertifikasi guru mengaji untuk menghindari hal serupa, Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif ini berpandangan belum diperlukan saat ini.
"Lalu apakah perlu sertifikasi guru ngaji saya kira belum, kita belum memikirkan pentingnya sertifikasi guru ngaji itu ya," kata Ma'ruf.
Baca: Pro Kontra Wacana Sertifikasi Perkawinan: Bimbingan Pranikah Jadi Sorotan Hingga Penjelasan Wapres
Baca: Cerita Orangtua yang 3 Anaknya Jadi Terduga Teroris Bom Medan: Kok Kalian Jadi Begini
Ma'ruf berharap guru mengaji harus mengajarkan ajaran agama yang moderat.
"Jadi kita pada upaya jangan sampai ada guru ngaji yang mengajarkan paham radikal, itu intinya, bukan pada sertifikasinya. Bahwa guru ngaji ini harus mengajarkan ajaran yang moderat, ajaran yang wasathiyah," harap dia.
Dikutip dari Tribun Medan, Pihak kepolisian telah menggeledah sebuah rumah yang diduga milik guru ngaji pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Dari penggeledahan tersebut, ditemukan sejumlah barang bukti.
Pelaku, RMN, diduga terpengaruh paham radikalisme dari istri, D, dan guru mengaji.
Wakapolda Sumatera Utara, Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto, menerangkan pihaknya telah menyita sejumlah barang saat melakukan penggeledahan.
Di antaranya busur panah, pipa, fotocopy-an, dan surat khilafah.
Baca: Setelah Bom Bunuh Diri Medan, Kapolri: Kurang Lebih 19 Terduga Teroris Kita Tangkap
Baca: Cerita Orangtua yang 3 Anaknya Jadi Terduga Teroris Bom Medan: Kok Kalian Jadi Begini
Hanya saja, Mardiaz enggan menyebut identitas pimpinan pengajian itu.
Dia menyebut, petugas masih bekerja keras untuk mengusut kasus ini.