Tetangga Novel Baswedan: Kira-kira Mau Tidak Orang Rekayasa Kejadian Untuk Merusak Matanya Sendiri ?
Yasri Yudha Yahya, tetangga Novel Baswedan, mengecam anggapan yang menyebut tragedi penyiraman air keras pada 2017 silam merupakan rekayasa.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yasri Yudha Yahya, tetangga Novel Baswedan, mengecam anggapan yang menyebut tragedi penyiraman air keras pada 2017 silam merupakan rekayasa.
Menurutnya tidak masuk akal jika Novel Baswedan merekayasa kejadian yang membuatnya mengalami cacat permanen pada matanya.
"Coba anda bayangkan, kira-kira mau tidak orang merekayasa kejadian untuk merusak matanya sendiri? sampai saat ini anda lihat bahwa Novel sudah cacat seumur hidup. Wajar tidak kalau dia dibilang merekayasa kejadian itu?" ujar Yasri Yudha saat ditemui di Polda Metro Jaya, Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (17/11/2019).
Baca: Tetangga Ungkap Kondisi Novel Baswedan Sesaat Usai Disiram Air Keras: Bola Hitam Matanya Tidak Ada
Yasri yang merupakan orang yang mengetahui persis kondisi Novel Baswedan sesaat setelah peristiwa penyiraman air keras, mengaku prihatin dengan anggapan yang menyebut kasus tersebut rekayasa.
"Saya selaku warga dan juga sebagai pelapor saat itu, merasa prihatin kenapa kenapa ada orang yang dengan teganya menyampaikan hal semacam itu terhadap novel Baswedan, bahwa peristiwa penyiraman itu sebuah rekayasa," ujarnya.
Kemudian Yasri mengungkapkan, semua warga yang saat itu membantu Novel benar-benar berempati terhadap peristiwa tersebut.
Baca: Tetangga Novel Baswedan Laporkan Dewi Tanjung Kepada Polisi, Ini Alasannya
Menurutnya wajar jika akhirnya orang yang menyebarkan dugaan rekayasa atas kasus Novel tersebut dipolisikan.
"Kami yang mengetahui tentang peristiwa itu tentu sangat berempati untuk itu. Dan saya dari awal mengatakan, kami warga yang mengetahui persis tentang kejadian itu. Apa iya saya harus membiarkan penistaan di mata masyarakat yang saya ketahui sendiri?" ujar Yasri.
Kondisi Novel Baswedan sesaat usai disiram air keras
Yasri Yudha Yahya, mengungkapkan kondisi Novel Baswedan sesaat setelah menjadi korban penyiraman air keras pada 2017 silam.
Tetangga Novel Baswedan tersebut mengatakan ketika penyerangan terjadi, Novel sempat berteriak karena kesaktian.
Teriakan Novel saat itu langsung didengar warga yang kemudian berbondong-bondong menghampirinya.
Baca: Tersangka Kecelakaan Grabwheels Tak di Tahan, Korban Temukan Kejanggalan saat Minta Rekaman CCTV
"Kami langsung memberikan pertolongan pertama di tempat wudhu masjid dengan menyiramkan air pada wajahnya beberapa kali, tetapi matanya pada saat itu, dan kami melihat dengan jelas, matanya itu tidak ada bola hitam, semuanya putih," kata Yasri Yudha saat ditemui di Polda Metro Jaya, Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (17/11/2019).
Melihat kondisi Novel Baswedan mengalami luka parah pada matanya, Yasri dan warga langsung melarikannya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.
Baca: Hari Ini Novel Baswedan akan Laporkan Dewi Tanjung, Kuasa Hukum: Terlalu Ngaco, Fakta Dibilang Hoaks
Pria yang rumahnya hanya berjarak dua petak dari rumah Novel tersebut mengatakan, warga yang pada saat itu melihat kondisi Novel sangat berempati.
Dia menyayangkan jika ada anggapan yang menyebut kasus penyerangan Novel merupakan rekayasa.
Untuk itu, didampingi kuasa hukumnya, Yasri melaporkan Politikus PDIP Dewi Tanjung atas pengaduan palsu yang dibuatnya.
Baca: Dalam Keadaan Mabuk, Pengemudi Camry Diduga Anak Pejabat Tabrak Pengguna Skuter Listrik hingga Tewas
"Kami yang mengetahui tentang peristiwa itu tentu sangat berempati untuk itu. Dan saya dari awal mengatakan, kami warga yang mengetahui persis tentang kejadian itu. Apa iya saya harus membiarkan penistaan di mata masyarakat yang saya ketahui sendiri?" ujar Yasri.
Dewi Tanjung dilaporkan tetangga Novel Baswedan
Politikus PDIP Dewi Tanjung dipolisikan tetangga Novel Baswedan, Yasri Yudha Yahya terkait tuduhan rekayasa kasus penyiraman air keras.
Yasri Yudha Yahya pun mengungkapkan alasan dirinya melaporkan Dewi Tanjung kepada kepolisian.
"Kenapa saya harus melaporkan (DT)? karena saat kejadian saya orang pertama yang mengetahui persis bagaimana muka, bagaimana bentuknya korban pada saat itu yang langsung kami bawa ke rumah sakit," kata Yasri usai membuat laporan polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (17/11/2019).
Baca: Pelaku Penyiraman Air Keras Diamankan Polisi, Psikolog: Tak Ditemukan Adanya Delusi dan Halusinasi
Sebagai warga yang mengetahui persis tentang peristiwa penyerangan terhadap Novel Baswedan pada 2017 silam, Yasri mengaku sangat berempati.
Pria yang rumahnya hanya berjarak dua petak dari rumah Novel Baswedan tersebut mengaku heran jika kasus tersebut disebut rekayasa oleh Dewi Tanjung.
Menurutnya sangat tidak masuk akal kalau ada orang yang ingin merekayasa sebuah kejadian untuk merusak matanya sendiri.
Baca: Dari 19 Adegan Rekonstruksi, Terungkap Geng Motor Menjarah Warung Sebelum Bacok Satpam Hingga Tewas
"Coba anda bayangkan, kira-kira mau tidak orang merekayasa kejadian untuk merusak matanya sendiri? Sampai saat ini anda lihat bahwa Novel Baswedan sudah cacat seumur hidup. Wajar tidak kalau dia dibilang merekayasa kejadian itu?" kata Yasri.
Untuk diketahui laporan polisi yang ditujukan kepada Dewi Tanjung bernomor P/7408/XI/2019/PMJ/Dit.Reskrimum.
Dewi Tanjung dilaporkan dengan pasal 220 KUHP terkait pengaduan palsu yang ditujukan kepada Novel Baswedan.