Anggota Densus 88 Yang Diserang Terduga Teroris Terkena Sabetan Senjata Tajam di Tangan
Akibatnya, kata Dedi, satu anggota Densus 88 Antiteror mengalami luka-luka akibat serangan senjata tajam saat tengah lakukan penangkapan.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas Besar Kepolisian RI membenarkan dua terduga teroris yang ditembak mati di Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sempat menyerang dengan senjata tajam saat hendak ditangkap oleh tim detasemen khusus 88 (Densus 88) Antiteror.
"Saat dilakukan upaya penangkapan kedua orang disebut melakukan perlawanan dan menggunakan senjata tajam dan airsoft gun," kata Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).
Baca: Inilah Data 23 Nama Terduga Teroris dan Jaringannya Yang Ditindak di Sumatera Utara dan Aceh
Akibatnya, kata Dedi, satu anggota Densus 88 Antiteror mengalami luka-luka akibat serangan senjata tajam saat tengah lakukan penangkapan.
Baca: Dua Terduga Teroris Yang Ditembak Mati Adalah Perakit Bom Untuk Robiatul Muslim Nasution
"Satu anggota Densus 88 mengalami luka-luka di bagian tangan akibat sabetan benda tajam dan luka di bagian belakang," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, dua terduga teroris yang ditembak oleh tim densus 88 bernama AP dan K alias Khoir.
Baca: Polri Ungkap Sasaran Jaringan Teroris Yang Serang Mapolrestabes Medan
Keduanya diketahui menjadi perakit bom untuk Robiatul Muslimin Nasution (RMN) pelaku peledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Keduanya juga diketahui merupakan Jaringan Ansharut Daulah (JAD), yang diketahui berbiat dengan ISIS. AP dan K juga pernah mengikuti pelatihan di Gunung Sibayak.