Mengaku Beri Pertanyaan Peserta FGD, Sukmawati: Generasi Muda Ini Tahu Sejarah Nggak Sih?
Sukmawati Soekarnoputri menanyakan kepada peserta terkait pertanyaan Nabi Muhammad atau Presiden Soekarno, ingin tahu pengetahuan peserta FGD.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
Sukmawati berujar tidak membandingkan antara Alquran dengan Pancasila dalam pidatonya.
"Itu yang diedit adalah kata-kata saya, kalimat saya yang kemudian dieditnya mana yang lebih bagus, Alquran dengan Pancasila."
"Padahal itu kan bukan ucapan saya yang demikian itu sebelumnya ada, itu adalah ucapan dari perekrut calon-calon teroris dan radikalis," jelas Sukmawati.
Ia menegaskan dirinya mengatakan informasi yang didapat dari perekrut calon radikalis dan teroris.
"Saya bercerita bahwa saya mendapatkan info, bahwa cara untuk merekrut radikalis atau teroris itu pertanyaannya demikian."
"Mana yang lebih bagus Alquran dengan Pancasila. Jadi bukan saya yang mengarang pertanyaan itu," katanya.
"Tapi kemudian itu diedit seolah-olah itu bukan ucapan perekrut calon-calon radikalis teroris gitu," lanjutnya.
Sukmawati menilai ucapannya tidak menistakan agama, karena ia cinta kepada Nabi Muhammad.
"Saya kira tidak ada salahnya kok, saya tidak menistakan agama, saya sangat cinta kepada Rasul," jelasnya.
"Jadi kalau saya melontarkan itu, saya kira saya menghormati kedua tokoh besar itu," lanjutnya.
Sukmawati mengatakan, dalam pidatonya yang mengundang banyak perhatian itu, ia ingin bangsa Indonesia lebih mengenal Presiden Soekarno.
"Saya ingin membahas agar bangsa ini lebih mengetahui siapa itu Bung Karno, bukan saja Proklamator, bukan saja Presiden pertama," ujarnya.
Menurutnya, generasi muda saat ini hanya mengetahui bahwa Soekarno sebagai Proklamator dan Presiden Pertama.
"Karena anak-anak yang ibu tanya, mereka selalu hanya menjawab kalau tidak proklamator ya presiden pertama," katanya.