Kabar Ahok Masuk BUMN Tuai Pro Kontra: Alasan Pemilihan, Status Mantan Napi, dan Penolakan
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak lepas dari sorotan publik, terutama setelah kabar dirinya dipilih sebagai direksi di salah satu BUMN.
Penulis: Wahid Nurdin
Editor: Rizki Aningtyas Tiara
![Kabar Ahok Masuk BUMN Tuai Pro Kontra: Alasan Pemilihan, Status Mantan Napi, dan Penolakan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ahok-siap-siap-mencoblos-di-kjri-osaka.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Sejak kabar pemilihan dirinya sebagai direksi di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersiar, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah tak lepas dari sorotan publik.
Berbagai komentar dan sikap, baik pro maupun kontra bermunculan sebagai reaksi atas kabar tersebut.
Berikut TribunPalu.com merangkum berita terkait kabar masuknya Ahok 'BTP' ke BUMN.
Mulai dari alasan pemilihan, status mantan napi, hingga dukungan sejumlah tokoh.
1. Alasan Kementerian BUMN Pilih Ahok
Setidaknya ada tiga alasan mengapa Kementerian BUMN memilih Ahok.
Pertama, Ahok dinilai sebagai sosok yang mampu mendukung kemajuan salah satu BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN membutuhkan orang-orang seperti Ahok yang bisa mendukung BUMN.
![Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/arya-sinulingga-2.jpg)
Kedua, Ahok memiliki kapasitas yang sudah diakui publik.
Hal itu dibuktikan dengan rekam jejaknya sebagai pejabat publik.
Ketiga, usia Ahok saat ini masih terbilang muda, sehingga menjadi poin yang cukup penting untuk membantu BUMN.