Beda Staf Khusus Jokowi Sekarang dengan Periode Sebelumnya Menurut Pengamat
Ia mengatakan kewenangan staf khusus sangatlah terbatas, apalagi anggota kabinet tak boleh memiliki visi mereka sendiri.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai penunjukkan milenial sebagai staf khusus presiden tak lepas dari gagalnya Presiden Joko Widodo menempatkan anak muda sebagai menteri di kabinet.
"Ini untuk menutupi ketidakmampuan Jokowi memenuhi janji akan menempatkan anak-anak muda di kabinet. Ujungnya, hanya ditempatkan di staf khusus. Tak mudah bagi Jokowi untuk mengelak dari kepungan kepentingan partai," ujar Ray ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (22/11/2019).
Ia mengatakan kewenangan staf khusus sangatlah terbatas, apalagi anggota kabinet tak boleh memiliki visi mereka sendiri.
Baca: Wasekjen PAN Khawatir Staf Khusus Jokowi Menambah Gemuk Birokrasi di Istana
Baca: CT Bukan Pendukung Jokowi di Pilpres, Kenapa Anaknya Jadi Staf Khusus? Ini Kata Pengamat
Ujungnya, kata dia, keberadaan staf khusus tersebut akan lebih dilihat sebagai etalase politis presiden untuk tujuan adanya sikap pro pada kaum muda.
Ray mencontohkan di periode sebelumnya presiden pun memiliki banyak anak muda di lingkaran kantor staf kepresidenan.
"Tapi karena memang sifatnya hanya staf presiden, energi dan kreasi mereka tetap saja tidak keluar sepenuhnya. Ujungnya mereka seperti tidak dikenal, tidak diketahui," kata dia.
"Bedanya dengan yang sekarang hanyalah soal popularitas. Nama-nama yang dipilih adalah anak-anak muda yang telah populer setidaknya di komunitas mereka sendiri," imbuh Ray.
Lebih lanjut, Ray menegaskan apabila anak-anak muda tersebut tak memiliki kebebasan untuk melakukan kreasi dan aktivitas, nasibnya mungkin tak akan beda dengan anak muda lain yang dulu direkrut masuk ke kantor staf presiden.
"Mereka bisa saja akan menjadi anak muda dengan potensi yang luar biasa lalu menjadi biasa, karena memang tak sebebas yang sebelumnya dalam mengimplementasikan ide dan kreasi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini memiliki 14 staf khusus, yang bertugas memberikan masukan dan menyampaikan informasi ke masyarakat terkait program pemerintah.
"Tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. Di sini anak-anak muda semuanya," papar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Menurutnya, staf khusus presiden tidak perlu setiap hari bekerja di istana karena masing-masing sudah memiliki kegiatan.
"Tapi minimal seminggu atau dua minggu pasti ketemu, bahwa masukan setiap jam, setiap menit kan bisa saja," ujarnya.
Adapun staf khusus presiden yang dikenalkan Presiden Jokowi, di antaranya :
1. Angkie Yudistia (32) merupakan pendiri Thisable Enterprise.
2. Aminuddin Ma’ruf (33), mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Periode 2014-2017.
3. Adamas Belva Syah Devara (29) merupakan pendiri Ruang Guru.
4. Ayu Kartika Dewi (36), sebagai perumus Pergerakan Sabang Merauke.
5. Putri Indahsari Tanjung (23), CEO dan Founder Creativepreneur.
6. Andi Taufan Garuda Putra (32), CEO Amarta.
7. Gracia Billy Mambrasar (31), pemuda asal Papua yang mendapatkan beasiwa di Universitas Oxford.
Baca : Kabar Buruk Anies Baswedan, Perbuatannya Soal TGUPP Ini Dinilai Langgar Hukum, Terancam Kena Sanksi
Selain itu, ada tujuh tambahan Staf Khusus Presiden, yaitu:
1. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, akademisi
2. Sukardi Rinakit, intelektual
3. Arif Budimanta, ekonom Megawati Institute
4. Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PKPI.
5. Dini Shanti Purwono, Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard
6. Fadjroel Rachman Staf Khusus bidang Komunikasi
7. Anggit Nugroho Asisten Pribadi Presiden Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.