Kementerian Agama Siapkan Program Ulama Bersertifikat
Hal itu diungkapkan Menteri Agama RI Fachrul Razi saat disinggung program sejenis yang diterapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
![Kementerian Agama Siapkan Program Ulama Bersertifikat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tri-aghamas.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) RI sedang merumuskan program ulama bersertifikat.
Hal itu diungkapkan Menteri Agama RI Fachrul Razi saat disinggung program sejenis yang diterapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kemenag memang punya program itu tapi belum tau namanya itu, tapi kita sepakat sempat disinggung rapat lalu, ulama bersertifikat kalau tidak salah nama programnya," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian Agama RI, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).
Ia menegaskan, sertifikasi ulama ini bukan syarat mutlak seorang da'i dalam berdakwah.
Baca: Pengajian di Mamuju Pasang Tarif Rp 300 Ribu untuk Melihat Tuhan, Pengikutnya Sudah 100 Orang
Baca: Menteri Agama: Ancaman Radikalisme di Indonesia Itu Nyata
Fachrul menegaskan, kini Kemenag sedang merumuskan standar-standar yang diaplikasikan pada sertifikasi ulama.
"Ya nanti kita lihat sertifikat ulamanya, dan kembali di garis bawahi tidak menjadi persyaratan orang untuk menceramah di mana-mana, silahkan saja," ujar mantan Wakil Panglima TNI.
Seperti diketahui, Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyelenggarakan kegiatan Standardisasi Dai di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta, Senin (18/11/2019) lalu.
Kegiatan bertujuan mengembangkan kompetensi para dai atau daiyah sesuai dengan kebutuhan zaman.
Baca : Kabar Buruk Anies Baswedan, Perbuatannya Soal TGUPP Ini Dinilai Langgar Hukum, Terancam Kena Sanksi
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk wadah pendidikan yang dapat mendidik dan mengembangkan kemampuan para dai atau daiyah sehingga dapat merespons perkembangan zaman dan dapat menyelesaikan problematika umat, khususnya dalam konteks keindonesiaan,” ujar Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, KH Cholil Nafis saat membuka acara seperti dikutip dari situs MUI.