Milenial Ditunjuk Jokowi Jadi Staf Khusus, Pengamat: Bukan Hanya Pencitraan Tapi Karena Kebutuhan
Namun, memang karena Jokowi membutuhkan mereka untuk memberi masukan dan berkontribusi ke depannya bagi program-program presiden
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk dan mengumumkan nama-nama staf khususnya, Kamis (21/11/2019).
Beberapa di antara yang ditunjuk Jokowi merupakan kelompok milenial.
Baca: DPR: Staf Khusus Dibutuhkan Pemerintah
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan kehadiran milenial bukan sebagai pencitraan semata.
Namun, memang karena Jokowi membutuhkan mereka untuk memberi masukan dan berkontribusi ke depannya bagi program-program presiden.
"Ya penunjukkan milenial ini sih bagus ya, bisa memberikan masukan ke presiden. Tapi ya itu, kehadiran milenial sebagai staf khusus ini benar-benar dimanfaatkan oleh presiden bukan hanya sebagai bahan pencitraan tapi juga memang karena kebutuhan," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (22/11/2019).
Founder lembaga survei KedaiKOPI tersebut menilai Jokowi beruntung lantaran mendapatkan dan bisa mengangkat banyak milenial dalam staf khususnya.
Hendri melihat sukses tidaknya milenial dalam staf khusus Jokowi akan berimbas kepada pandangan orang terhadap milenial lainnya di luar sana.
Bila sukses menjalankan tugas dan berkontribusi bagi pemerintahan, Hendri menyebut kaum milenial tentu akan mendapat pengakuan.
"Kalau milenials ini berhasil akan berimbas juga untuk milenial-milenial yang lain. Pengakuan-pengakuan dari senior kepada milenial akan lebih sering dan ada terus menerus," kata dia.
"Makanya hal itu akan berimbas juga ke anaknya presiden yang milenial. Kan anaknya presiden (milenial), seperti Gibran, Kaesang, pasti akan berimbas juga," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini memiliki 14 staf khusus, yang bertugas memberikan masukan dan menyampaikan informasi ke masyarakat terkait program pemerintah.
"Tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. Di sini anak-anak muda semuanya," papar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Menurutnya, staf khusus presiden tidak perlu setiap hari bekerja di istana karena masing-masing sudah memiliki kegiatan.
"Tapi minimal seminggu atau dua minggu pasti ketemu, bahwa masukan setiap jam, setiap menit kan bisa saja," ujarnya.
Adapun staf khusus presiden yang dikenalkan Presiden Jokowi, di antaranya :
1. Angkie Yudistia (32) merupakan pendiri Thisable Enterprise.
2. Aminuddin Ma’ruf (33), mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Periode 2014-2017.
3. Adamas Belva Syah Devara (29) merupakan pendiri Ruang Guru.
4. Ayu Kartika Dewi (36), sebagai perumus Pergerakan Sabang Merauke.
5. Putri Indahsari Tanjung (23), CEO dan Founder Creativepreneur.
6. Andi Taufan Garuda Putra (32), CEO Amarta.
7. Gracia Billy Mambrasar (31), pemuda asal Papua yang mendapatkan beasiwa di Universitas Oxford.
Selain itu, ada tujuh tambahan Staf Khusus Presiden, yaitu:
1. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, akademisi
2. Sukardi Rinakit, intelektual
3. Arif Budimanta, ekonom Megawati Institute
4. Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PKPI.
5. Dini Shanti Purwono, Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard
Baca: Reaksi Menteri Agama Tanggapi Ustaz Abdul Somad yang Larang Bermain Catur
6. Fadjroel Rachman Staf Khusus bidang Komunikasi
7. Anggit Nugroho Asisten Pribadi Presiden Jokowi.