Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Staf Khusus Jokowi Ayu Kartika Dewi: Toleransi Tak Jauh-jauh dari Orang yang Berpikir Kritis

Staf Khusus Presiden Jokowi, Ayu Kartika Dewi mengatakan bahwa diperlukan orang-orang yang berpikir kritis untuk menciptakan perdamaian di Indonesia.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Staf Khusus Jokowi Ayu Kartika Dewi: Toleransi Tak Jauh-jauh dari Orang yang Berpikir Kritis
Instagram/ayukartikadewi
Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi. (Instagram/ayukartikadewi) 

TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ayu Kartika Dewi mengatakan bahwa zaman sekarang diperlukan orang-orang yang mampu berpikir kritis untuk menciptakan perdamaian di Indonesia.

Diketahui, Ayu Kartika Dewi diperkenalkan oleh Presiden Jokowi sebagai Staf Khusus Presiden pada Kamis (21/11/2019) lalu,

Ayu masuk kategori Staf Khusus Presiden di kalangan usia muda atau milenial, di usia 36 tahun.

Setelah diperkenalkan oleh Presiden Jokowi, para awak media diberi kesempatan untuk bertanya dengan Staf Khusus Presiden kalangan milenial ini.

Dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Ayu mengatakan pentingnya peran anak muda untuk menjadi penopang Indonesia.

"Kalau Pak Jokowi selalu menekankan untuk sumber daya manusia unggul, kita sedang mengalami bonus demografi, penting untuk anak-anak muda menjadi penopang Indonesia," ujar Ayu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Dirinya mengungkapkan, perlu adanya empat kemampuan yang dimiliki anak muda Indonesia.

Berita Rekomendasi

Mulai dari berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kerja sama yang baik.

"Kalau saya pribadi dan teman-teman percaya, bahwa kita penting punya twenty first century skills," ungkapnya.

"Jadi ada empat C, mulai dari Critical thinking, Creativity, Communication, dan Collaboration," jelas Ayu.

Ayu Kartika Dewi
Ayu Kartika Dewi (Tangkapan layar instagram @ayukartikadewi)

Menurutnya, dengan adanya orang-orang yang berpikir kritis, nantinya Indonesia akan menjadi maju.

"Nah kita percaya kalau orang-orang bisa berpikir kritis, seharusnya Indonesia akan lebih maju," kata dia.

Ayu mengungkapkan, dirinya peduli dengan adanya perdamaian, sehingga menurutnya diperlukan orang yang kritis.

"Karena saya peduli sekali dengan perdamaian, kalau orang bisa kritis, bisa kolaborasi, tentunya Indonesia akan lebih damai," ungkap Ayu.

"Jadi kalau kita ngomongin toleransi, kita tidak jauh-jauh dari orang berpikir kritis," lanjutnya.

Ayu Kartika Dewi, dikenal sebagai perumus pergerakan Sabang Merauke.

Presiden Jokowi memperkenalkan Ayu sebagai salah satu anak muda yang memiliki visi mulia untuk meningkatkan persatuan di tengah kebhinekaan.

Dalam pendidikan, Ayu meraih gelar MBA di Duke University, Amerika Serikat.

Dikutip dari siaran pers yang disampaikan oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, ketujuh Staf Khusus Presiden dari milenial ini akan memberikan masukan konstruktif-inovatif dunia milenial kepada Presiden Joko Widodo, "Milenial adalah masa depan Indonesia."

Presiden Joko Widodo mengenalkan tujuh orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk membantunya dalam pemerintahan pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Adapun ketujuh staf khusus baru yang diumumkan oleh Presiden Jokowi yaitu (kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Putri Indahsari Tanjung, Aminuddin Maruf, Gracia Billy Mambrasar, dan Angkie Yudistia. Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Presiden Joko Widodo mengenalkan tujuh orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk membantunya dalam pemerintahan pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Adapun ketujuh staf khusus baru yang diumumkan oleh Presiden Jokowi yaitu (kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Putri Indahsari Tanjung, Aminuddin Maruf, Gracia Billy Mambrasar, dan Angkie Yudistia. Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris (Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Daftar nama 7 Staf Khusus Presiden, yaitu:

1. Angkie Yudistia, Pendiri Thisable Enterprise

2. Aminuddin Ma’ruf, Mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Periode 2014-2017.

3. Adamas Belva Syah Devara, Pendiri Ruang Guru.

4. Ayu Kartika Dewi, Perumus Pergerakan Sabang Merauke.

5. Putri Indahsari Tanjung, CEO dan Founder Creativepreneur.

6. Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amarta.

7. Gracia Billy Mambrasar, Pemuda asal Papua yang mendapatkan. beasiwa di Universitas Oxford

Selain itu, ada 5 tambahan Staf Khusus Presiden, yaitu:

1. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, akademisi

2. Sukardi Rinakit, intelektual

3. Arif Budimanta, ekonom Megawati Institute

4. Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PKPI.

5. Dini Shanti Purwono, Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard

Fadjroel menyampaikan, semuanya merupakan putra-putri terbaik Indonesia yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo sesuai keahliannya masing-masing, untuk mewujudkan 5 program prioritas menuju Indonesia Maju.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas