Staf Khusus Presiden Jokowi Gracia Billy Mambrasar Komitmen Bangun Indonesia Mulai dari Papua
Gracia Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden Jokowi yang mempunyai komitmen membangun Indonesia mulai dari Papua.
Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
Saat ini Billy sedang menempuh pendidikan S2 di Oxford University, dan Oktober 2020 nanti dirinya akan masuk ke Harvard University untuk mengambil pendidikan S3.
Dalam konferensi persnya, Jokowi memperkenalkan Billy sebagai pemuda yang mempunyai bakat hebat.
Billy diharapkan dapat memberi gagasan inovatif untuk membangun Papua.
"Billy adalah talenta hebat tanah Papua yang kita harapkan banyak berkontribusi dengan gagasan-gagasan inovatif dalam membangun tanah Papua," ungkap Jokowi, dikutip dari tayangan YouTube KOMPASTV.
Sebelumnya, Billy Mambrasar diketahui sebagai Direktur PT Papua Muda Inspiratif yang menjelaskan mengenai Papuan Youth Creative Hub, saat kunjungan Presiden Jokowi di Kota Jayapura, Papua, Senin (28/10/2019).
Billy menjelaskan, mengenai pusat pengembangan tersebut yang akan dikelola oleh sebuah perusahaan yang didirikan oleh pemuda-pemudi asli dari tanah Papua.
Billy berharap jika pusat pengembangan ini menjadi yang pertama, nantinya teman-teman dari Indonesia timur juga akan belajar di sana.
"Presiden Jokowi menarasikan saat bertemu dengan kami di Istana, bahwa ini akan menjadi silicon valley Indonesia," ungkapnya, dikutip dari Kompas, Selasa (29/10/2019) lalu.
Billy menjelaskan, pusat pengembangan ini akan dibangun di jalan Vim, di wilayah Kotaraja, Jayapura, dengan luasan tanah sebesar 1.5 Hektar.
Di atas lahan tersebut, akan dibangun sebuah pusat pengembangan kreatifitas, bisnis, bakat dan inovasi seluas 6,000 meter persegi yang terdiri dari ruangan-ruangan untuk belajar tentang bisnis, teknologi internet, pemrograman dan dasar-dasar pengembangan start up.
Serta asrama untuk menampung sekitar 100 pemuda dan pemudi yang akan mengikuti program belajar bisnis selama 1-2 bulan.
Di dalam pusat pengembangan kreatifitas dan bisnis start-up ini, akan diselenggarakan berbagai kegiatan pengembangan diri, untuk melengkapi keahlian berbisnis, termasuk di dalamnya komunikasi, kepemimpinan, dan dasar-dasar manajemen.
Dengan konsep seperti itu, Billy pun tak ragu mengibaratkan kawasan ini layaknya Sillicon Valley, sebuah kawasan di California, Amerika Serikat yang menjadi kantor Google hingga Facebook.
“Kami menargetkan akan melahirkan kurang lebih 100 pemilik start-up atau pergerakan sosial yang ikut berkontribusi mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua di bidang-bidang kritikal," ujar Billy.
(Tribunnews/Nuryanti) (Kompas.com/Ihsanuddin)