Soal 7 Stafsus Milenial, Kecil Kemungkinan Jokowi Mau Dengar Masukan Mereka
Alasannya, lantaran tujuh pembantu presiden ini tugasnya hanya sebatas sebagai teman diskusi Jokowi saja.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra menilai tujuh staf khusus presiden dari kalangan milenial tak akan punya pengaruh terhadap jalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Mereka tidak punya daya pengaruh terhadap Jokowi," kata Dedi dalam diskusi 'Efek Melenial Di Lingkaran Istana' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Alasannya, lantaran tujuh pembantu presiden ini tugasnya hanya sebatas sebagai teman diskusi Jokowi saja.
Mereka cuma bisa memberi pandangan terhadap suatu hal, tanpa bisa mengeksekusi. Soal keputusan, sepenuhnya berada di tangan sang presiden.
Baca: Moeldoko Sebut Stafsus Milenial Jadi Jembatan Jokowi ke Publik
Apalagi kata Dedi, Jokowi termasuk salah satu presiden yang punya pemikiran orisinal
"Sejauh ini kita bisa membaca bahwa Jokowi termasuk presiden yang pemikiran yang original," katanya.
Maka, Dedi menilai kecil kemungkinan Presiden Jokowi mau menindaklanjuti usulan yang disampaikan oleh para pembantunya dari kalangan milenial ini.
Terlebih Jokowi sudah punya orang-orang dilingkarannya yang juga bertindak sebagai pemberi saran atau masukan.
Baca: Tak Harus Ngantor, Milenial Staf Khusus Jokowi Digaji Full Rp 51 Juta Per Bulan
"Sangat kecil kemudian pak Jokowi mendengarkan. Terlebih orang-orang yang didengarkan pak Jokowi sangat banyak sekali," ungkap Dedi.
"Saya tidak bermaksud untuk melakukan dikotomi. Tapi kita juga harus rasional bahwa keputusan presiden harus dipengaruhi oleh tokoh-tokoh yang punya daya pengaruh," pungkasnya.