Hari Guru Nasional 25 November, Berikut Sejarah hingga Daftar Ucapan Sambut Hari Guru
Peringatan Hari Guru setiap negara pun berbeda-beda. Berbagai ucapan Hari Guru pun diberikan kepada 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa' ini.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Peringatan Hari Guru Nasional jatuh pada 25 November, berikut kumpulan ucapan dan sejarahnya untuk memperingati hari guru.
Pada tanggal 25 November 1945 juga sekaligus menjadi hari jadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Di Indonesia, ketika peringatan Hari Guru sejumlah sekolah melaksanakan upacara.
Peringatan Hari Guru Nasional setiap negara pun berbeda-beda.
Berbagai ucapan Hari Guru pun diberikan kepada 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa' ini.
Berikut beberapa ucapan Hari Guru dalam bahasa Inggris dikutip oleh Tribunnews.com (24/11/2019) dari yourselfquotes.com:
“Without you, we would have been lost. Thank you, teacher, for guiding us, inspiring us And making us what we are today.” - Happy Teacher’s Day
(Tanpa kamu, kita akan tersesat. Terima kasih, guru, karena membimbing kami, menginspirasi kami, dan menjadikan kami seperti sekarang ini. - Selamat Hari Guru)
“You accepted the challenge to teach me and I accepted the challenge to learn.” - Happy Teacher’s Day
(Anda menerima tantangan untuk mengajar saya dan saya menerima tantangan untuk belajar. - Selamat Hari Guru)
“A good teacher can inspire hope, ignite imagination and instill the love of learning.” - Happy Teacher’s Day
(Seorang guru yang baik dapat menginspirasi harapan, menyalakan imajinasi dan menanamkan cinta belajar. - Selamat Hari Guru)
“Without you, we would have been lost. Thank you, teacher, for guiding us, inspiring us And making us what we are today.” - Happy Teacher’s Day
(Tanpa kamu, kita akan tersesat. Terima kasih, guru, karena membimbing kami, menginspirasi kami, dan menjadikan kami seperti sekarang ini. - Selamat Hari Guru)
“A good teacher is similar to a candle that consumes itself to light up others paths.” - Happy Teacher’s Day
(Seorang guru yang baik mirip dengan lilin yang mengorbankan dirinya untuk menerangi jalan orang lain. - Selamat Hari Guru)
“Your teachings will never be erased from my mind.” - Happy Teacher’s Day
(Ajaranmu tidak akan pernah terhapus dari pikiranku.- Selamat Hari Guru)
Sejarah singkat PGRI dikutip dari pgri.or.id:
Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.
Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda.
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh, mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda.
Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.
Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 sampai 25 November 1945 di Surakarta.
Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan.
Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.
Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)