Hari Guru Nasional Trending di Twitter, Simak Sejarah Singkatnya
Hari Guru Nasional menjadi trending topik Twitter pada Senin (25/11/2019). Simak sejarah singkatnya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Tepat pada 25 November 2019, diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Berbagai perayaan dilakukan untuk memperingati Hari Guru Nasional
Tak hanya itu, peringatan Hari Guru Nasional menjadi trending topik di Twitter pada Senin (25/11/2019) hari ini.
Akun Twitter milik Kementerian Agama pun ikut meramaikan peringatan Hari Guru Nasional.
@Kemenag_RI menuliskan ucapan dan mengunggah foto di akun Twitter resminya.
"Selamat Hari Guru Nasional (HGN) 2019
Terima kasih atas darmabaktimu. Guru Penggerak Indonesia Maju."
Akun DPR RI juga turut meramaikan peringatan Hari Guru Nasional.
"Selamat Hari Guru Nasional, 25 November 2019
Guru adalah pejuang tulus tanpa tanda jasa mencerdaskan bangsa
Tetaplah menjadi Pelita Bangsa untuk kemajuan Pendidikan Indonesia."
Diketahui dari trending Twitter, siswa SMKN 8 Makassar merayakan Hari Guru Nasional.
Terlihat dari video yang diunggah @Afdla15, terlihat para siswa SMKN 8 Makassar menerbangkan balon yang bertuliskan "SELAMAT HARI GURU" ke udara.
"Selamat Hari Guru Nasional
“I really appreciate all the hard work you’ve done to help me. I have learnt so much, and it’s all thanks to you!”
Ada juga siswa memberikan hadiah dah bunga sebagai bentuk terima kasih pada guru mereka.
"I try, i learn, and i grew with all of those hard work that you've done to me. and i really appreciate and thank that. thank you."
Sejarah singkat PGRI yang diperingati sebagai Hari Guru Nasional
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan pada 25 November 1945.
Bertepatan dengan itu, 25 November kemudian ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional
Dikutip dari pgri.go.id, awal berdirinya PGRI bermula saat organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda mendirikan Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada 1912.
Organisasi PGHB terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.
PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang mempunyai latar belakang dan pangkat sosial yang bereda-beda.
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan mendorong para guru pribumi bersama-sama memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda.
Tekad kuat para guru untuk memperjuangkan mendapatkan hasil di antaranya Kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh Belanda, satu per satu dapat pindah tangan ke orang Indonesia.
Pada 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
Namun, pada zaman itu Jepang melarang segala organisasi, menutup sekolah, dan PGI tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Lalu pada 17 Agustus 1945 diadakan Kongres Guru Indonesia, kongres ini diselenggarakan di Surakarta pada 24-25 November 1945.
Melalui kongres tersebut, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan.
Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan pada 25 November 1945.
Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.