SIMAC Optimalkan Penguatan Ekonomi Keumatan untuk Mendorong Kemandirian Bangsa
SIMAC terus mengoptimalkan implementasi Arus Baru Ekonomi Indonesia bagi para kaum muda dan santri termasuk pelaku usaha rakyat
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Santri Millenial Center (SIMAC) berkomitmen untuk terus membuat terobosan dan mengoptimalkan potensi ekonomi para santri dan pesantren di seluruh Indonesia.
Melalui Penguatan Ekonomi Keumatan ini diharapkan bangsa Indonesia mampu mengelola sendi-sendi kehidupan beragama dengan baik dan mampu mandiri secara ekonomi.
Presiden Direktur SIMAC, Gus Rahman mengatakan situasi politik dan ekonomi global yang tak menentu ikut mempengaruhi kondisi ekonomi dan politik dalam negeri.
Termasuk isu penyebaran paham radikalisme dan aksi terorisme yang tak jarang melibatkan anak-anak muda potensial.
”Ini menjadi problem tersendiri bagi generasi muda khususnya geransi muda Islam di Indonesia,” kata Gus Rahman di Hall Nusantara V Gedung DPR/MRR RI, Jakarta.
Gus Rahman hadir dalam diskusi yang bertajuk Strengthening The Role of Muslim Youth to Consolidate The Ummah Young Entrepreneurship and Sharia Economic Summit (YES) pada Forum Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019, 22-25 November 2019.
Baca: Pemberdayaan Ekonomi Umat Saat Ramadan Melalui Festival Kopi
Dikatakannya, SIMAC terus mengoptimalkan implementasi Arus Baru Ekonomi Indonesia bagi para kaum muda dan santri termasuk pelaku usaha rakyat seperti petani, nelayan dan UMKM di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan tersebut juga diperkenalkan Gerakan sejuta Gus Iwan (Santri Bagus Gemar Ngaji dan Usahawan) sebagai buah komitmen Wakil Presiden RI, Kyai Ma’ruf Amin dalam mencetak generasi tangguh yang Islami dengan menciptakan produk halal dan tidak ada riba.
“Gus Iwan ini merupakan sosok pemuda zaman now, pemuda millenial yang punya jiwa patriotisme dan kemandirian dalam usaha. Indonesia akan menuju era keemasan dan akan dimotori oleh anak-anak muda yang terpanggil jiwa raganya demi bangsa Indonesia,”ujar Nur Rohman.
Salah satu wujud Implementasi Gagasan Arus Ekonomi Baru ini adalah kehadiran usaha Kedai Kopi Abah di berbagai kota di Indonesia, mulai dari Jakarta, Banten, Bogor, Cirebon, Bandung,Kuningan, Banjar,Garut, Bali dan berbagai daerah lain di Indonesia.
Baca: Audit Teknologi Untuk Peningkatan Daya Saing dan Kemandirian Bangsa
“ Kopi Abah sebagai pilihan untuk membuka usaha ditengah kecenderungan masyarakat Indonesia yang semakin menggandrungi kopi. Ini sekaligus menjadi peluang untuk menumbuhkan semangat berwirausaha dan memperkuat ekonomi keumatan,” kata Gus Rahman lagi.
Untuk diketahui, sejumlah tokoh hadir dalam Forum Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019 yang diadakan di Jakarta, mulai 22-26 November 2019. Forum ini merupakan agenda pertemuan para pemuda muslim dari negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) .
Acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama, Fachrul Razi dan dihadiri para tokoh nasional antara lain, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komisaris Jenderal Polisi Drs. Dharma Pongrekun, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Bursah Zarnubi dan Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev hingga Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Amany Lubis.
Hadir pula para tokoh penggerak ekonomi dan entrepreneurship nasional seperti Sandiaga Uno (CEO OKE OCE), Jose Rizal (Chairman of Indonesia Bumiputera Entrepreneurs Association), M. Hanafiah (Asdep Kementerian Koperasi dan UKM RI), Gus Rahman (Presdir SIMAC serta sejumlah entrepreneurs lainnya.