Menkopolhukam Mahfud MD Bersalawat Bersama Ribuan Mahasiswa di Medan
Menurutnya, orang yang salatnya benar tak mungkin melakukan kekerasan seperti melakukan terror dan menyebar kebencian atau hate speech
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Sumatera Utara
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Orang Islam itu selalu membaca salawat kalau bersalat. Dalam 17 rakaat salat lima waktu minimal ada 9 kali membaca salawat yakni pada saat tasyahhud awal dan tasyahhud akhir.
"Jadi orang Islam yang salatnya benar itu pasti akan menyebar kedamaian dan persaudaraan di antara manusia tanpa membeda-bedakan agama dan ras. Mengapa? Karena di dalam salawat itu ada doa dan permohonan kedamaian untuk mencontoh kehidupan Nabi Muhammad Rasulullah," demikian ungkap Menko polhukam Mahfud MD saat menjadi keynote speaker pada Seminar "Islam dalam Pancasila, Pancasila dalam Islam, dan Sejuta Salawat" di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara di Medan, Selasa (26/11/2019).
Menurutnya, orang yang salatnya benar tak mungkin melakukan kekerasan seperti melakukan terror dan menyebar kebencian atau hate speech, tegas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 itu.
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) itu kemudian melantunkan salawat burdah, salawat tarhim, dan lagu Rindu Rasulnya Bimbo yang dikatakannya juga bermuatan salawat.
Baca: Anak Buah Surya Paloh Bocorkan Pertamina Beli Minyak dari Makelar, Harap Ahok BTP Bisa Atasi Mafia
Narasumber yang tampil di seminar tersebut adalah Gubernur Lemhanas Jenderal (Purn.) Agus Wijoyo, Rektor UIN Sumut Saidurrahman, dan Romo Benny Susetyo.
Hadir Gubernur Sumut Edy Rachmayadi, Wakapolda Mardiaz, tokoh masyarakat Rahmat Shah, dan lain-lain. Sementara Gubernur Sumut Edy Rachmayadi membuka Seminar tersebut.
Setelah menyampaikan pidato kunci Menkopolhukam Mahfud MD bergabung dengan ribuan mahasiswa yang menggelar acara Sejuta Salawat di lapangan terbuka di Kompleks UIN Sumut.
Di sana Mahfud MD memimpin pembacaan Salawat Badar dan Salawat Burdah yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dengan penuh syahdu.
"Kumandang salawat membuat merinding dan sangat mengharukan mengundang kerinduan kepada Nabi," kata mantan anggota DPD RI Rahmat Shah yang hadi pada acara itu pula.