Soal Reuni 212, Slamet Maarif Merasa Aneh Mendagri Katakan PA 212 Ganggu Stabilitas Politik
Soal Reuni 212 Desember mendatang, Slamet Maarif merasa aneh ketika Mendagri Tito Karnavian mengatakan kelompok 212 mengganggu stabilitas politik
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
Slamet kembali menyatakan bahwa urusan politik sudah selesai, kini hanya akan mengadakan reuni alumni 212.
Sejak gerakan 212 2016 lalu, Alumni 212 mengadakan dua kali reuni dan ia mengaku reuni tersebut berjalan kondusif.
"Artinya, pemikiran yang selama ini ada di dalam benak masyrakat. Ada kelompok 212 fobia," tuturnya.
Menurutnya, ada pihak yang ketakutan saat mendengar kelompok 212.
"Kemarin gerakan 212 dan terlibat politik, karena memang tahun politik. Dan itu sudah selesai. Kami kembali ke gerakan moral kami," tegasnya sekali lagi.
Justru aneh menurut Slamet ketika Mendagri mengatakan politik tidak stabil karena adanya PA 212.
"Padahal kan sekarang bukan tahun politik? Kami pastikan reuni-reuni besok itu benar-benar munajat, betul-betul maulid agung. Tidak mengundang tokoh-tokoh politik," ujarnya.
Prabowo Subianto Tidak Diundang
Ketua Panitia Reuni Akbar 212 Awit Mashuri membenarkan bahwa pihaknya tidak akan mengundang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di acara mereka.
Diwartakan TribunnewsBogor.com, hal tersebut merupakan pembenaran dari Awit Mashuri atas pernyataan Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin.
Novel Bamukmin mengatakan kalau kehadiran Prabowo Subianto di Reuni Akbar 212 tidak dibahas dalam kepanitiaan.
Awit Mashuri pun membernarkan bahwa pihaknya hanya mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Reuni Akbar 212, sementara Prabowo Subianto tidak termasuk undangan.
"Jadi gini, ini pernyataan ustaz Novel Bamukmin adalah pernyataan PA 212. Jadi kami dari panitia itu yang jelas mengundang gubernur, Pak Anies, dan InsyaAllah beliau akan hadir memberikan sambutan di acara Maulid di 212 ini," kata Awit Mashuri mengutip TribunnewBogor.com yang melansir dari Youtube CNN Indonesia Rabu (27/11/2019).
Soal undangan untuk Prabowo Subianto, menurut dia sampai saat ini tidak akan diberikan.