Jokowi: Jagoan Benar Mensesneg Kalau Bisa Intervensi Partai Golkar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemilihan ketua umum Partai Golkar tidak mungkin diintervensi pihak luar.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemilihan ketua umum Partai Golkar tidak mungkin diintervensi pihak luar.
"Itu kan urusan internal Golkar. Munas urusan internal Golkar. Partai besar pengalaman politiknya panjang tidak mungkin bisa diintervensi menteri eksternal," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Jokowi juga menganggap tudingan terhadap Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang disebut ikut campur proses pemilihan ketua umum Golkar merupakan hal biasa dalam politik.
Baca: Jokowi: Nadiem Makarim Belum Minta Wakil Menteri
"Kalau Mensesneg (Pratikno) bisa intervensi ke Golkar, jagoan bener Mensesneg," kata Jokowi.
Pratikno yang duduk di sisi kanan Jokowi menyampaikan dirinya tidak mengenal satu pun Ketua DPD Golkar.
Baca: Wacana Presiden Bisa Menjabat 3 Periode, Joko Widodo Buka Suara: Lebih Baik Gak Usah Amandemen
"Ini coba kenal satu DPD pun enggak. Pak Seskab, apa urusannya dengan Munas Golkar?" kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan Munas Golkar merupakan masalah internal partai berlambang pohon beringin. Dia tidak memungkiri terdapat sejumlah menteri yang berasal dari kader Golkar.
Baca: Jokowi Terjebak Macet 30 Menit, Pakar Tata Kota Beri 3 Kebijakan Anies Baswedan Mengurai Kemacetan
"Ya Kalau misalnya ada Menteri, Pak Luhut, Pak Luhut kan Golkar, atau Pak Agus Gumiwang, kan Golkar, atau Pak Zainudin Amali, Golkar," imbuhnya.
Terakhir Jokowi meminta semua pihak tidak ikut campur dalam pemilihan ketua umum pada Munas Golkar pekan ini.
"Biarkan Golkar secara demokratis menentukan arah ke depan pimpinannya," ujar Jokowi.
Respons Pratikno
Menteri Sekretaris Negara membantah tudingan yang menyebut dirinya ikut campur tangan dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar.
Ketika ditanya wartawan soal tudingan tersebut, Pratikno sempat meminta wartawan mengulangi pertanyannya.