Ada Ledakan Granat Asap di Monas, Kegiatan Presiden Jokowi Berjalan Normal
Menurutnya, kawasan Istana Kepresidenan juga tidak dilakukan pengetatan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap berjalan normal, meski terjadi ledakan di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada pagi ini, Selasa (3/12/2019).
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, agenda presiden semuanya berjalan normal, di mana pada pagi hari menerima Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro di Istana Kepresidenan Jakarta.
Baca: Jokowi Minta Polisi Usut Tuntas Ledakan Granat Asap di Monas
"Lalu pukul 10.00 WIB menerima rektor Universitas Indonesia dan ada pertemuan pihak Jepang dan pukul 14.00 WIB acara presidensial lecture internalisasi tentang Pancasila. Jadi tidak ada yang ditunda," papar Fadjroel di kawasan Monas, Jakarta.
Menurutnya, kawasan Istana Kepresidenan juga tidak dilakukan pengetatan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
"Biasa saja, tidak diperketat, di sini (Monas) aja yang diperketat," tuturnya.
"Kita pernah menghadapi semuanya dan kita hadapi, segala tindak apapun, apapun motifnya, kita tindak tegas," sambung Fadjroel.
Di tempat terpisah, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan imbas dari ledakan, pengamanan pada kepala negara tidak ditambah.
"Enggak perlu (pengamanan tambahan). Pengamanan harian sudah cukup kuat," ujar Maruli saat dihubungi awak media.
Maruli melanjutkan pengamanan pada Presiden Jokowi akan ditambah jika berhadapan dengan massa yang besar. Meski begitu, pihaknya juga melakukan antisipasi.
"Lalu pukul 10.00 WIB menerima rektor Universitas Indonesia dan ada pertemuan pihak Jepang dan pukul 14.00 WIB acara presidensial lecture internalisasi tentang Pancasila. Jadi tidak ada yang ditunda," papar Fadjroel di kawasan Monas, Jakarta.
Menurutnya, kawasan Istana Kepresidenan juga tidak dilakukan pengetatan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
"Biasa saja, tidak diperketat, di sini (Monas) aja yang diperketat," tuturnya.
"Kita pernah menghadapi semuanya dan kita hadapi, segala tindak apapun, apapun motifnya, kita tindak tegas," sambung Fadjroel.
Di tempat terpisah, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan imbas dari ledakan, pengamanan pada kepala negara tidak ditambah.
"Enggak perlu (pengamanan tambahan). Pengamanan harian sudah cukup kuat," ujar Maruli saat dihubungi awak media.
Maruli melanjutkan pengamanan pada Presiden Jokowi akan ditambah jika berhadapan dengan massa yang besar. Meski begitu, pihaknya juga melakukan antisipasi.
Baca: Seputar Ledakan di Monas: 2 Anggota TNI Jadi Korban, Diduga Granat Asap Hingga Kesaksian Tukang Sapu
"Paspampres sudah cukup kuat, kami antisipasi. Ini kan ledakan juga belum tentu bom. Jadi pengamanan biasa, kalau untuk harian kami sudah antisipasi yang begitu," tambahnya.
Pagi tadi, terdapat insiden ledakan granat asap pada Selasa (3/12/2019) pagi di sisi utara Monas, Jakarta Pusat. Kejadian ini membuat dua anggota TNI yang sedang berolahraga mengalami luka-luka.
"Paspampres sudah cukup kuat, kami antisipasi. Ini kan ledakan juga belum tentu bom. Jadi pengamanan biasa, kalau untuk harian kami sudah antisipasi yang begitu," tambahnya.
Pagi tadi, terdapat insiden ledakan granat asap pada Selasa (3/12/2019) pagi di sisi utara Monas, Jakarta Pusat. Kejadian ini membuat dua anggota TNI yang sedang berolahraga mengalami luka-luka.