Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bamsoet Mundur dari Pencalonan Ketua Umum Partai Golkar: Saya Harus Ambil Keputusan Pahit Ini

Bambang Soesatyo mundur dari pencalonan Ketua Umum Partai Golkar. Keputusan tersebut diambil untuk menyelesaikan persoalan internal Partai Golkar.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Bamsoet Mundur dari Pencalonan Ketua Umum Partai Golkar: Saya Harus Ambil Keputusan Pahit Ini
MPR-RI
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak seluruh anggota Fraksi Partai Golkar MPR RI 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang pemilihan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) yang rencananya diadakan Kamis, (5/12/2019), nama Bambang Soesatyo menjadi pembicaraan publik lantaran memutuskan untuk mundur sebagai kandidat calon Ketua Umum Partai Golkar.

Kabarnya, langkah yang diambil oleh Bamang Soetsatyo adalah untuk mencegah perpecahan Partai Golkar.

"Berat bagi saya untuk ambil keputusan. Tapi, demi untuk persatuan dan kesatuan Partai Golkar, maka saya harus ambil keputusan pahit ini," tutur Bambang Soetsatyo melalui YouTube Kompas TV, Selasa (3/12/2019).

Ketua MPR tersebut menjelaskan langkah tersbeut adalah cara Golkar menyelesaikan masalah yang terjadi di internal partai beringin tersebut dengan damai dan aman.

Baca :  Sujiwo Tejo Tanggapi Masa Jabatan Presiden Ditambah: Politisi Bisa Ngomong Kontra, Sejatinya Pro

Ketua MPR RI Bamsoet dalam acara 'Sosialisasi Inklusi Pajak dan SIN Pajak', di Jakarta, Sabtu (23/11/19).
Ketua MPR RI Bamsoet dalam acara 'Sosialisasi Inklusi Pajak dan SIN Pajak', di Jakarta, Sabtu (23/11/19). (ISTIMEWA)

Disebut Kader Terbaik

Diberitakan sebelumnya oleh Tribunnews.com, dalam sambutannya, Airlangga juga menyebut Bambang sebagai kader terbaik Golkar.

Berita Rekomendasi

"Kepada Ketua MPR yang merupakan salah satu kader terbaik Partai Golkar yaitu Bapak Bambang Soesatyo, saya mengapresiasi setinggi-tingginya," kata Airlangga dikutip dari Kompas.com.

Airlangga menyebutkan, Selasa sore dirinya bertemu Bambang dan mendegar pernyataan langsung darinya.

"Beliau menyampaikan dengan tegas, untuk setia pada komitmen bersama dan mengedepankan persatuan, mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi," ujar Airlangga.

Airlangga meyakini, dengan keputusan Bambang tersebut Partai Golkar tidak akan mengulang sejarah perpecahan.

"Partai Golkar sudah berjanji dalam musyawarah ini, apa pun yang terjadi Partai Golkar tidak boleh terpecah lagi. Kita ingin menjadikan Munas sebuah momentum besar untuk mempersatukan, membesarkan partai, bukan sebaliknya," kata dia.

Baca :  Guntur Romli Sebut Izin Perpanjangan Bisa Menyebabkan FPI Dibubarkan: Kecuali Ingin Mengubah AD/ART

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon ketua umum (caketum) Partai Golkar kepada Ketua Komite Pemilihan Maman Abdulrahman di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/12/2019). Partai Golkar akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) pada 3 Desember 2019 dengan salah satu agendanya pemilihan ketua umum periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon ketua umum (caketum) Partai Golkar kepada Ketua Komite Pemilihan Maman Abdulrahman di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/12/2019). Partai Golkar akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) pada 3 Desember 2019 dengan salah satu agendanya pemilihan ketua umum periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Tanggapan Timses Airlangga

Sementara itu anggota tim sukses (timses) Airlangga, Dave Fikarso Laksono menyambut baik mundurnya Bambang dari bursa caketum Golkar.

Melansir Kompas.com, keputusan Bambang disebutnya sebuah sikap kedewasaan.

"Kita sih menyambut baik ya, itu berarti sifat kedewasaannya dan berarti dukungan yang dikumpulkan seluruh DPD I dan II konkret mendukung Airlangga. Ini menyelesaikan tugaslah dan membuktikan Pak Airlangga yang terbaik," ujar Dave di Munas Golkar, Selasa (3/12/2019).

Dave yang juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar mengatakan, mundurnya Bambang membuat peluang kemenangan Airlangga semakin besar.

Baca :  Profil Rifda Irfanaluthfi Atlet Senam Lantai Peroleh Emas, Pernah Gagal Naik Podium Asian Games 2018

Meski begitu, Munas Golkar tetap memberlakukan syarat dukungan 30 persen secara tertulis.

Dave berharap, jika Airlangga terpilih menjadi Ketua Umum Golkar, tetap mengakomodasi aspirasi pendukung Bambang.

Termasuk, aspirasi Bamsoet yang mengatakan bahwa banyak loyalisnya disingkirkan di parlemen.

"Pasti akan ada perhitunganlah untuk diakomodasi untuk Pak Bamsoet maupun tim pendukungnya," kata dia.

Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar sedianya akan dilangsungkan pada hari ketiga munas, Kamis (5/12/2019).

Baca : Bambang Soesatyo Mundur dari Caketum Golkar, Airlangga Hartarto: Terima Kasih Mas, Munas Jadi Adem

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas