Nadiem Makarim: Kita Sedang Mengalami Krisis Literasi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menilai saat ini Indonesia sedang mengalami krisis literasi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menilai saat ini Indonesia sedang mengalami krisis literasi.
"Semua guru-guru, kepala sekolah, bahkan Dirjen saya pun mengingatkan ini masalah literasi sangat penting karena kita sedang mengalami krisis literasi," ujar Nadiem di kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Mantan CEO Gojek ini mengingatkan agar seluruh pihak dapat meningkatkan animo siswa untuk membaca.
Dirinya juga mengajak orang tua untuk membantu meningkatkan minat baca pada anaknya.
"Dan juga yang terpenting, terutama untuk literasi adalah orang tua. Apakah ibu-ibu di seluruh Indonesia punya buku-buku di ruang TV-nya. apakah hanya ada TV saja. Apakah ada buku-buku di mana anak-anak itu bisa mengambil secara sukarela," ucap Nadiem.
Baca: Nadiem Makarim Akan Benahi Praktik Pengajaran di Ruang Kelas
Seperti diketahui, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang berpusat di Paris, Perancis, merilis Program Penilaian Pelajar Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA) 2018.
Dalam penilaiannya, Indonesia termasuk dalam negara yang dinilai melalui PISA.
Berdasarkan hasil PISA 2018 menunjukkan kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, meraih rata-rata skor 371.
Sementara untuk sains rata-rata skor siswa Indonesia yakni 396, dan matematika yakni 379.
Penilaian ini membuat Indonesia berada di peringkat 72 dari 77 negara.
Indonesia hanya memiliki skor yang lebih baik dibandingkan Maroko, Lebanon, Kosovo, Republik Dominika, dan Filipina.
China, Singapura, Hongkong, Macao, dan Estonia menjadi lima negara tertinggi dalam peringkat PISA.