Airlangga Hartanto Jadi Ketum Golkar, Ketua DPP Sebut Pemilihan Dilakukan Sesuai Mekanisme
Munas X Partai Golkar secara resmi menetapkan Airlangga Hartarto secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar secara resmi menetapkan Airlangga Hartarto secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menanggapi terpilihnya Airlangga secara aklamasi dari sebelumnya ada sembilan calon Ketua Umum.
Ace Hasan menyampaikan pemilihan tersebut sesuai dengan yang diatur dalam mekanisme Partai Golkar, dilansir dari kanal Youtube MetroTVNews, Rabu (4/12/2019).
Ia menyebutkan bahwa semua proses yang dilalui harus mengakomodasi semua keinginan para kader untuk mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum.
Seperti yang diketahui dalam proses penjaringan terdapat sembilan calon ketua umum yang telah mendaftarkan ke DPP Partai Golkar.
Kemudian, Ace Hasan mengatakan setelah diberikan kesempatan untuk mencalonkan diri dan diketahui ada lima calon ketua umum yang memenuhi persyaratan.
Namun, ia juga menyebutkan ada beberapa calon yang mengundurkan diri.
"Kita tahu kemudian ada beberapa calon yang mengundurkan diri yaitu pak Bambang Soesatyo, pak Indra Bambang Utoyo dan pak Agun Gunandjar Sudarsa yang mengundurkan diri," ungkapnya.
Ace Hasan menanggapi mundurnya Bambang Soesatyo yang menyatakan alasannya karena mencegah perpecahan dalam internal Golkar, ia menegaskan tidak ada perpecahan.
"Sebetulnya tidak ada istilah perpecahan, itu kan proses dinamika yang biasa saja terjadi dalam tubuh partai Golkar menjelang musyawarah nasional," ujarnya.
Lanjut, Ace Hasan mengatakan di partai Golkar timbul sebuah kesadaran bahwa stabilitas politik partai Golkar pasti memengaruhi stabilitas politik nasional.
Seperti yang disampikan Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan Munas yang menyatakan bahwa partai Golkar harus menjadi kekuatan yang sangat berpengaruh terhadap politik bangsa.
"Apa yang terjadi dengan partai Golkar pasti akan memengaruhi terhadap apa yang terjadi dengan bangsa ini," tandasnya.
Ace Hasan juga mengatakan atas pertimbangan ini agar partai Golkar menjadi solid, Bambang Soesatyo menyatakan untuk mundur.
"Atas pertimbangan bahwa partai Golkar ini harus solid, maka mas Bambang Soesatyo menyatakan bahwa beliau dengan pertimbangan dan masukkan dari para senior, maka beliau menyatakan untuk mundur," jelasnya.
Terkait hal itu, Ace Hasan menyatakan bukan berarti di dalam tubuh partai Golkar tidak ada demokrasi.
"Harus menjadi cacatatan bahwa bukan berarti di dalam tubuh partai Golkar ini tidak ada demokrasi,"
"Kita tahu bahwa pak Airlangga juga sebagai ketua umum telah memberikan penugasan kepada pak Bambang Soesatyo untuk menjadi Ketua MPR," jelasnya.
Tentunya, Ace Hasan menyampaikan dalam proses pemilihan tersebut adalah bagian dari dinamika politik yang terjadi di dalam partai Golkar
Sehingga partai Golkar dapat memberikan kontribusi yang terbaik untuk bangsa Indonesia.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)