Soal Usulan Presiden Dipilih MPR, Dikhawatirkan Terjadi Pemakzulan, Nasdem: Trauma dengan Masa Lalu
Menanggapi usulan pemilihan presiden oleh MPR, Ketua DPP Nasdem Zulfan Lindan sebut masyarakat masih trauma dengan masa lalu.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Kalau dikatakan pemilihan langsung itu potensial konfliknya lebih besar daripada pemilihan oleh MPR, tidak begitu kenyataannya. Kita punya sejarah itu," tegasnya.
Usulan tersebut disampaikan saat MPR melakukan safari politik ke PBNU, pada Rabu (27/11/2019).
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj mengatakan, usulan tersebut disampaikan berdasarkan pertimbangan mengenai mudarat dan manfaat Pilpres secara langsung.
Menurut Said, pertimbangan tersebut bukan hanya dari pengurus PBNU saja.
Melainkan, juga dari pertimbangan para pendahulu, seperti Rais Aam PBNU, almarhum Sahal Mahfudz, dan Mustofa Bisri.
Mereka menimbang, pemilihan presiden secara langsung lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.
"Pilpres langsung itu high cost, terutama cost sosial," ujar Said.
Wapres Minta Usulan PBNU Didialogkan Lebih Dahulu
Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah menanggapi usulan PBNU tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, terkait usulan pemilihan presiden melalui MPR, Ma'ruf Amin menyatakan sebaiknya usulan PBNU itu didialogkan terlebih dahulu.
"Bagaimana nanti biarlah di MPR dibahas, nanti yang setuju dan tidak setuju bisa menyampaikan pendapatnya, kita ikuti saja," kata Ma'ruf Amin, Kamis (27/11/2019), seperti yang diberitakan Kompas.com.
"Didialogkan dulu mana yang lebih bagus," sambungnya.
Dia mengatakan, mekanisme terbaik dalam pemilihan presiden memang sedang dicari.
Menurutnya, persoalan tak dapat disikapi dengan statis.