Belasan Ular Kobra Muncul Resahkan Warga Kepek Gunungkidul hingga Sempat Mengungsi ke Desa Lain
Warga Padukuhan Kepek Satu, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta diresahkan dengan kemunculan belasan ular kobra. Warga sempat mengungsi.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Wulan Kurnia Putri
"Kalau tadi malam, saya amankan untuk kobra sendiri indukan 1, anakannya 3 ekor. Terus sama ular weling 1, ular pucuk 1," tambah Dino.
Selain itu edukasi menghadapi ular beracun juga diberikan oleh Komunitas Gunungkidul Reptil independent kepada warga.
Sebelumnya kemunculan ular kobra ini sempat membuat satu keluarga mengungsi ke desa lain karena khawatir membahayakan anak-anak mereka.
Sementara itu, dikutip Tribunnews.com dari TribunJabar, saat terkena gigitan ular maka sebaiknya tidak boleh melakukan gerakan terhadap bagian yang terkena gigitan.
Disampaikan oleh pakar gigitan ular dan toksikologi Tri Maharani, jika ada gerakan dari tubuh yang tergigit maka bisa ular akan menyebar ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, sebaiknya bagian yang terkena gigitan dapat langsung dibaringkan.
Tindakan ini dapat menjadi penanganan pertamaagar bisa ular tidak menyebar secara sitemik.
Posisi ini akan membuat metabolisme tubuh mengeluarkan sendiri racun dari tubuh.
Tri Maharani pun mengutip penjelasan dari buku panduan WHO.
Saat racun masih ada pada fase lokal, dalam dua sampai tiga hari racunnya sudah keluar.
"Kalau ada di fase lokal, (bisa) keluar dengan sendirinya. Minimal observasi 24-48 jam. Jadi, kalau tergigit dan hanya sendiri, nggak bisa kemana-mana, dalam 2-3 hari sudah keluar (racunnya),” kata Tri Maharani.
Jika ingin memastikan bisa ular maka perlu pula diperhatikan gejala yang ditimbulkan.
Pertama, gigitan ular king kobra, ular laut, dan ular weling menghasilkan bisa neurotoksin.
Gejala yang timbul adalah rasa kantuk.