Hari Anti Korupsi Sedunia, Jaksa Agung Bicara Pendidikan Hukum dalam Upaya Pencegahan
Ia mengharapkan, tahun depan indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia turun dibandingkan tahun ini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap tanggal 9 Desember selalu diperingati sebagai hari Anti Korupsi sedunia.
Banyak pejabat negara pun yang melontarkan harapannya terkait penegakan korupsi di Indonesia.
Baca: Ini Pesan Menkeu Untuk Bea Cukai Dalam Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2018
Jaksa Agung RI, Sanitiar Burhanuddin misalnya.
Ia mengharapkan, tahun depan indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia turun dibandingkan tahun ini.
"Harapan kita korupsi ke depan lebih menurun lagi. Jadi indeks korupsi kita turun," kata Burhanudin di Badan Diklat Kejaksaan, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
Untuk menurunkan angka korupsi, Burhanuddin menyebutkan akan turut aktif dalam tindakan pencegahan korupsi.
Salah satunya dengan melakukan pendidikan hukum hingga ke sekolah dan kampus.
"Banyak pola-polanya yang kita mulai dari kita berikan satu arahan-arahan. Yang jelas kita penyuluhan hukum, penerangan hukum, kemudian kita juga akan, kalau dulu kan ada jaksa masuk sekolah, sekarang ada jaksa masuk sekolah, kampus, ini itu tindakan preventifnya," ungkapnya.
Baca: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dapat Penghargaan dari KPK
Tak hanya itu, Burhanuddin akan membenahi sistem-sistem yang sekiranya memberikan celah adanya tindak pidana korupsi.
"Kalau ada sistem yang kurang pas kita akan lakukan dan berikan masukan kepada pemerintah khususnya," pungkasnya.
Agus Rahardjo sampaikan kinerja KPK
Baca: Agus Rahardjo Sampaikan Pencapaian KPK Sekaligus Pamit dari KPK di Hari Anti Korupsi Sedunia
Ketua KPK, Agus Rahardjo mengatakan perjalanan KPK untuk memberantas korupsi di Indonesia belum selesai, perlu ada sinergi dan kerjasama dengan berbagai pihak.