Jaksa Agung Soal Rencana Lelang Jabatan Kajati dan Kajari: Jangan Asal Like dan Dislike
Ketika disinggung apakah lelang jabatan itu dimaksudkan untuk meminimalisir jaksa nakal, Burhanuddin tidak menampik
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Agung RI, Sanitiar Burhanuddin mengungkapkan urgensi terkait rencana lelang jabatan kepala kejaksaan tinggi (kajati) dan kepala kejaksaan negeri (kajari).
Sanitiar Burhanuddin menyebutkan, ingin mencari pemimpin yang berkualitas.
Baca: Soal Aset Korban, Jaksa Agung Tunggu Putusan PK yang Diajukan Pihak First Travel
Sebagaimana diketahui, jabatan yang akan dilelang ialah kejaksaan tipe A yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
"Kita ingin mencari yang terbaik disitu, jadi jangan asal like dan dislike aja di dudukan disitu. Jadi yang betul-betul mencari pimpinan yang berkualitas," kata Burhanuddin di Badan Diklat Kejaksaan, Jalan Harsono RM, Ragunan Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
Ketika disinggung apakah lelang jabatan itu dimaksudkan untuk meminimalisir jaksa nakal, Burhanuddin tidak menampik.
Namun begitu, untuk mengurangi jaksa nakal harus diikuti program yang berkelanjutan.
"Kalau mengeliminir jaksa jaksa nakal, itu program kita seterusnya. Kami tidak bisa kalau ada jaksa nakal dibiarkan, gak bisa. Kami akan sikat kalau yang nakal. Tentunya dibina, kalau gak bisa dibina ya dibinasakan," ungkapnya.
Sementara itu, pihaknya masih mennggodok ihwal bagaimana mekanisme lelang jabatan kajati dan Kejari tersebut.
Baca: Hari Anti Korupsi Sedunia, Jaksa Agung Bicara Pendidikan Hukum dalam Upaya Pencegahan
Rencananya, lelang akan dilakukan tahun depan.
"Kami akan merumuskan dulu ya mekanismenya. Jadi lagi kami rumuskan. Kami belum mulai untuk tahun ini, tahun 2020," pungkasnya.