Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Siap Beroperasi, Dirut Jasa Marga Sebut Kenyamanan Belum Sesuai
Desi Arryani menjelaskan meski jalan tol layang Japek sudah siap beroperasi, namun kenyamanan belum sesuai dengan harapan.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arryani menjelaskan meski jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) sudah siap beroperasi, namun kenyamanan belum sesuai dengan harapan.
Hal tersebut diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Minggu (8/12/2019).
Desi mengatakan fisik dan kekuatan jalan tol layang Japek sudah teruji.
Meski demikian perjalanan pengguna akan sedikit kurang nyaman mengingat terdapat sambungan di setiap 180 meter di ruas jalan tol layang Japek.
Desi menuturkan pihaknya akan terus melakukan penyempurnaan agar perjalanan pengguna dapat terasa nyaman.

"Jadi tol layang Jakarta-Cikampek secara fisik dan kekuatan itu sudah diuji, tapi kenyamanannya yang masih belum sesuai dengan harapan," terang Desi.
"Jadi smooth sekali tidak mungkin, karena setiap 180 meter itu memang ada sambungan, ini yang sedang disempurnakan," tambahnya.
Desi juga menjelaskan di sepanjang jalan tol layang Jakarta-Cikampek terdapat delapan titik u-turn.
U-turn adalah satu di antara rambu-rambu lalu lintas untuk melakukan putaran balik arah.
Desi juga menjelaskan dapat menggunakan tangga yang telah disediakan apabila harus melakukan suatu evakuasi.
"Bagaimana kalau ada apa-apa, kita berharap tidak ada apa-apa, tapi ada delapan titik yang ada u turn, jadi ada door break istilahnya yang ada di tengah-tengah itu nanti bisa ke situ," jelas Desi.
"Kalau harus ada yang dievakuasi nanti ada tangga turun ke bawah," imbuhnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan hingga kini jalan tol layang Japek akan digratiskan sementara waktu.
Hal tersebut dikarenakan menunggu fasilitas yang lain sudah terpenuhi seperti parking bay atau kantong parkir.
Parking bay dapat digunakan oleh para pengguna jalan tol layang yang ingin beristirahat setelah melakukan perjalanan.

Budi Karya menuturkan penggarapan parking bay diharapkan selesai dari rentan waktu Januari-Februari 2020.
Para pengguna jalan tol layang ini nantinya akan melakukan pembatasan kecepatan berkendara.
Sama seperti Desi, pihak Kementerian Perhubungan akan mengoptimalkan seluruh fasilitas yang ada di jalan tol layang Japek demi kenyamanan pengguna.
"Komersialnya itu kalau seperti parking bay sudah dipenuhi, kita harapkan Januari paling lambat Februari," tutur Budi Karya.
"Apa yang kita lakukan di sini cukup konservatif, dengan panjang yang sedemikian dan kita membatasi kecepatan."
"Yang ke dua, selain ada tangga juga ada parking bay dan sebagainya, ini satu hal yang kita optimalkan sebenarnya," tandasnya.
Selain itu jalan tol layang Japek juga akan dilengkapi dengan kamera yang digunakan para pihak kepolisian untuk menerapkan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
E-tle merupakan implementasi teknologi yang dapat mencatat pelanggaran yang ditemui dalam berlalu lintas secara elektronik.
Pihak kepolisian juga akan menurunkan personilnya di setiap titik u-turn untuk memberikan peringatan kepada pengguna terkait batas kecepatan berkendara.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)