Tak Penuhi Undangan Hari Antikorupsi Sedunia KPK, Jokowi Pilih Datangi SMK 57: Bagi-bagi sama Wapres
Tak penuhi undangan KPK, Jokowi menyebut untuk tahun ini ia ingin memberikan kesempatan kepada Wakil Presiden, Ma'ruf Amin
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasanya tidak dapat memenuhi undangan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Jokowi menyebut untuk tahun ini ia ingin memberikan kesempatan kepada Wakil Presiden, Ma'ruf Amin.
"Hanya ini kan Pak Ma'ruf belum pernah kesana," ujar Jokowi yang dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/12/2019).
"Ya bagi-bagi," imbuh Jokowi.
Jokowi mengaku dalam lima tahun terakhir, dirinya selalu datang ke acara yang diselenggarakan oleh lembaga antirausah.
"Setiap tahun saya hadir, tahun ini Pak Ma'ruf, saya ketempat lain," ungkapnya.
Diketahui, dalam memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, Jokowi memilih mengikuti kegiatan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 57, Pasar Minggu, Jakarta.
Jokowi memberikan alasan terkait dipilihnya sekolah sebagai tempat untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh pada Senin, (9/12/2019).
Hal ini sesuai dengan target Jokowi yakni para anak muda, Jokowi ingin adanya sebuah kesadaran terkait antikorupsi sejak dini.
Diharapkan, para generasi penerus bangsa ini dapat memiliki kesadaran antikorupsi.
"Ini lah yang harus menjadi target," ujar Jokowi.
"Bagaimanapun, demograsi kedepan, anak - anak inilah yang akan mengisi negara ini. Dititik-titik jabatan apapun," imbuhnya.
"Oleh sebab itu, kesadaran terkait anti korupsi harus diberikan sejak dini," tambahnya.
Jokowi menilai kesadaran anti korupsi penting dilakukan secara besar-besaran dan masif.
Sehingga sekolah dinilai cocok dalam menjangkau tujuan tersebut.
"Kenapa disekolah? saya kira di Mendikbud, memiliki 300 ribuan sekolah 3,5 juta guru dengan 50 juta murid atau pelajar," ujar Jokowi.
"Sehingga semuanya sadar bahwa korupsi merupakan tindakan yang tidak benar," imbuhnya.
"Jadi penekanan itu yang ingin kami berikan," tambahnya.
Diketahui, dalam acara tersebut Jokowi turut didampingi oleh sejumlah Menteri Indonesia Maju.
Seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Dikutip dari Tribunnews.com, para menteri ikut serta dalam pentas di SMK Negeri 57.
'Prestasi Tanpa Korupsi' menjadi tema pementasan itu.
Adapun pemeran dalam drama tersebut, yakni Nadiem Makarim, Erick Thohir, dan Wishnutama.
Tampak juga komedian tanah air yakni Sogi Indra Dhuaja dan Bedu.
Pentas tersebut bercerita terkait hal-hal kecil dari tindakan korupsi dan nepotisme. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Andari Wulan Nugrahani)