Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerusakan Terumbu Karang di Indonesia Sudah mencapai Titik Krisis dan Memprihatinkan.

Krjasama NIVEA SUN bersama komunitas Female Divers, kami ingin mengedukasi konsumen untuk memilih produk sunscreen yang tidak mengandung oxybenzone

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kerusakan Terumbu Karang di Indonesia Sudah mencapai Titik Krisis dan Memprihatinkan.
Istimewa
Terumbu karang 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Komunitas Penyelam Profesional Perempuan Indonesia (KP3I) dan  perwakilan dari Komunitas Female Divers, Mimi Amilia mengatakan, saat ini tingkat pencemaran laut akibat sampah dan kerusakan terumbu karang di Indonesia sudah mencapai titik krisis dan memprihatinkan.

"Selain disebabkan penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab dan pencemaran sampah di laut, perubahan iklim global yang memicu pengasaman dan pemanasan lautan juga semakin memperburuk kondisi terumbu karang," kata Mimi Amilia di Jakarta, Senin (9/12/2019). 

Saat ini sekitar 82 persen wilayah terumbu karang di Indonesia terancam rusak, bahkan survei yang dilakukan oleh para ilmuwan LIPI.

"Saat ini hanya 6,5% terumbu karang di Indonesia yang kondisinya dapat dikatakan sangat bagus, sedangkan 36% terumbu karang berada dalam kondisi yang buruk," katanya.

Firda Wanda selaku Brand Manager NIVEA Body, Sun and Crème menjelaskan mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa pencemaran terumbu karang bisa juga diperburuk oleh kandungan zat kimia oxybenzone dan octinoxate, yang sering terdapat dalam produk sunscreen.

Baca: Gagal di Top 14 Indonesian Idol, Intip 5 Pesona Olivia Pardede, Putri Bahari Kepulauan Seribu

"Dengan kerjasama NIVEA SUN bersama komunitas Female Divers, kami ingin mengedukasi konsumen untuk memilih produk sunscreen yang tidak mengandung oxybenzone dan octinoxate," katanya,

Mendukung upaya pelestarian biomarine laut Indonesia, Nivea Sun dengan Komunitas Female Divers dalam kegiatan membersihkan sampah di dalam laut dan menanam terumbu karang yang di kemas dalam acara “Lestari Lautku” di Pulau Pramuka salah satu pulau di Kepulauan Seribu, akhir pekan lalu.

Berita Rekomendasi

 Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Archives of Environmental Contamination and Toxicology di tahun 2015, oxybenzone dan octinoxate memiliki berbagai dampak negatif bagi terumbu karang seperti tingkat mortalitas pertumbuhan karang, pemutihan karang, serta kerusakan genetika terhadap karang dan organisme lain.

Selain itu, kedua zat kimia ini berpotensi menyebabkan feminisasi ikan jantan dan meningkatkan penyakit reproduktif beragam jenis hewan laut, selain merubah perilaku neurologis beragam jenis ikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas