Penjelasan Luhut Soal Pertemuannya dengan Airlangga dan Bamsoet Jelang Munas Golkar
"Demi kebaikan Golkar, demi kebaikan republik ya kenapa musti ribut," ujar Luhut di Kemenkomaritim dan Investasi
Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menceritakan soal pertemuan Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo di kantornya jelang Munas Golkar pada Selasa (3/12/2019).
Seperti diketahui, Bambang Soesatyo mundur sebagai caketum Partai Golkar setelah pertemuan tersebut.
Baca: Musyawah Mufakat di Munas Golkar Harus Dijadikan Tradisi
Luhut menyebut pertemuan itu dilakukan untuk kebaikan semua.
"Demi kebaikan Golkar, demi kebaikan republik ya kenapa musti ribut," ujar Luhut di Kemenkomaritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
Lebih lanjut, Luhut menolak jika dirinya disebut sebagai mediator dalam pertemuan itu.
"Itu karena kami teman saja, kenapa mediator-mediator, enggak ada mediator," katanya.
Luhut pun enggan mengatakan detail pertemuan tersebut, terlebih soal apa yang dikatakannya kepada Bamsoet hingga Bamsoet mundur sebagai caketum Golkar.
Pensiunan Jenderal TNI itu hanya mengatakan bahwa pertemuan berlangsung damai.
"Ya ini mengapa rebutan, kan itu saja. Dan karena mereka orang baik-baik ya mau (mendengarkan)," lanjutnya.
Sebagai informasi, Bambang Soesatyo mundur usai menggelar pertemuan dengan Airlangga Hartarto, Aburizal Bakrie, dan Luhut Binsar Pandjaitan di Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa, (3/12/2019).
"Dengan semangat rekonsiliasi yang kita sepakati bersama demi menjaga soliditas dan keutuhan partai Golkar maka saya pada sore ini menyatakan tidak meneruskan pencalonan sebagai kandidat Ketum partai Golkar periode 2019-2024," ujar Bamsoet usai pertemuan.
Ketua MPR tersebut menjelaskan sejumlah alasan mundur dari pencalonan Golkar.
Pertama yakni konstelasi politik Munas yang semakin panas.
Baca: Airlangga Pemain Utama Munas Golkar
"Kedua situasi nasional yang membutuhkan situasi politik yang kondusif guna menjaga harapan kita dalam menjaga kondisi ekonomi dalam ancaman ekonomi global," katanya
Ketiga, Bamsoet mengaku mundur dari pencalonan setelah mendengar nasihat, pandangan, dan pendapat sejumlah tokoh senior Golkar.