Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Minta Jokowi Belajar dari Peristiwa Arab Spring

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato Politik refleksi akhir tahun di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Rabu, (11/12/2019).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in SBY Minta Jokowi Belajar dari Peristiwa Arab Spring
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan saat Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (11/12/2019) malam. Dalam Pidatonya, SBY menegaskan Partai Demokrat akan mendukung kerja pemerintah meskipun partainya ada di luar pemerintahan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato Politik refleksi akhir tahun di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Rabu, (11/12/2019).

Dalam pidatonya tersebut, SBY menyarankan kepada pemerintah Jokowi untuk belajar dari pengalaman persitiwa Arab Spring 2011 lalu. Alasannya menurut SBY presentase lulusan SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi yang menganggur cukup tinggi. Bila tidak diantisipasi, hal tersebut akan memicu gejolak sosial.

"Kita belajar dari pengalaman Arab Spring di tahun 2011 dulu juga terjadinya gerakan protes sosial di 30 negara tahun. Ini penyebab utamanya antara lain adalah kesulitan ekonomi dan banyaknya pengangguran," kata SBY.

Baca: Pimpinan MPR Yakin Jokowi Pilih Orang Terbaik Jadi Dewan Pengawas KPK

Jokowi menurut SBY telah mencoba menangani masalah tersebut dengan program kartu pra kerja. Namun menurutnya pemerintah Jokowi harus mengeluarkan kebijakan yang lebih agresif.

"​Demokrat juga menyambut baik program Kartu Pra Kerja yang ada dalam APBN 2020. Ini sebuah inisiatif yang baik," katanya.

SBY mengingatkan pemerintah Jokowi agar menjalankan kartu pra kerja dengan baik dan transparan. Karena dana yang dikucurkan cukup besar yakni mencapai Rp 10 triliun untuk 2 juta peserta. Jangan sampai menurutnya program tersebut justru menimbulkan masalah baru.

Berita Rekomendasi

"Diharapkan ( Kartu Pra Kerja) tidak salah sasaran, dan bebas dari kepentingan politik pihak manapun," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas