Profil Habib Luthfi Bin Yahya, Tokoh NU dan Ketua MUI Jawa Tengah yang jadi Wantimpres Jokowi
Profil dan rekam jejak Habib Luthfi Bin Yahya, seorang ulama asal Pekalongan yang berpengaruh di dunia, kini jadi Wantimpres.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada Jumat (13/12/2019).
Satu di antara tokoh yang dilantik adalah Habib Luthfi Bin Yahya.
Seorang ulama yang dikenal kharismatik dan disegani oleh para elit politik.
Habib Luthfi, sapaan akrabnya, menjadi salah satu yang menempati urutan ke 37 dalam daftar ulama muslim berpengaruh yang dikeluarkan Pusat Studi Strategis Islami, Jordania.
Saat ini, Habib Luthfi resmi menyandang sebagai Wantimpres.
Wantimpres adalah lembaga pemerintah yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden sebagaimana dimaksud Pasal 16 Undang Undang Dasar (UUD) 1945.
Hal itu bersumber dari Undang Undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Wantimpres.
Selain itu, mereka bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara.
Nasihat dan pertimbangan disampaikan baik secara perorangan maupun sebagai satu kesatuan nasihat dan pertimbangan seluruh anggota dewan.
Masa jabatan keanggotaan Wantimpres berakhir bersamaan dengan masa berakhirnya jabatan presiden atau berakhir karena diberhentikan oleh presiden.
Begini rekam jejak dan profil Habib Luthfi yang dikutip dari Tribunmakassar.com :
Ketua MUI Jawa Tengah
Mengutip dari wikipedia.org, Habib Luthfi memiliki nama lengkap Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.
Lahir di Kota Pekalongan, 10 November 1947 bertepatan dengan 27 Rajab 1367 H.
Habib Luthfi adalah pendakwah (syekh) kelahiran Kota Pekalongan berkebangsaan Indonesia.
Selain menjadi pendakwah, Habib Luthfi juga menjadi Ketua MUI Jawa Tengah.
Keturunan Rasulullah SAW
Dilahirkan dari seorang syarifah, yang memiliki nama dan nasab: Sayidah al Karimah as Syarifah Nur binti Sayid Muhsin bin Sayid Salim bin Sayid al Imam Shalih bin Sayid Muhsin bin Sayid Hasan bin Sayid Imam ‘Alawi bin Sayid al Imam Muhammad bin al Imam ‘Alawi bin Imam al Kabir Sayid Abdullah bin Imam Salim bin Imam Muhammad bin Sayid Sahal bin Imam Abd Rahman Maula Dawileh bin Imam ‘Ali bin Imam ‘Alawi bin Sayidina Imam al Faqih al Muqadam bin ‘Ali Bâ Alawi.
Syarifah merupakan keturunan yang memiliki nasab atau garis keturunan langsung kepada Rasulullah Saw dari anaknya (Sayyidah Fathimah Az-Zahra) kemudian cucu-cucunya (Hasan dan Husain) hingga keturunan seterusnya.
Masa Pendidikan
Habib Luthfi Bin Yahya pernah mondok di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara yang pada saat itu diasuh oleh K. H. Abdullah Hadziq bin Hasbullah.
Pendidikan pertama Maulana Habib Luthfi diterima dari sang ayah, al Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib.
Selanjutnya ia belajar di Madrasah Salafiah.
Guru-gurunya di madrasah di antaranya:
- Al Alim al ‘Alamah Sayid Ahmad bin ‘Ali bin Al Alamah al Qutb As Sayid ‘Ahmad bin Abdullah bin Thalib al Athas,
- Sayid al Habib al ‘Alim Husain bin Sayid Hasyim bin Sayid Umar bin Sayid Thaha bin Yahya (pamannya sendiri),
- Sayid al ‘Alim Abu Bakar bin Abdullah bin ‘Alawi bin Abdullah bin Muhammad al ‘Athas Bâ ‘Alawi,
- Sayid ‘Al Alim Muhammad bin Husain bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib al ‘Athas Bâ ‘Alawi.
Muhammad Luthfi bin Yahya belajar di madrasah tersebut selama tiga tahun.
Selanjutnya pada tahun 1959 M, ia melanjutkan studinya ke Pondok pPesantren Benda Kerep, Cirebon.
Kemudian Indramayu, Purwokerto dan Tegal.
Setelah itu melanjutkan ke Mekah, Madinah dan negara-negara lainnya.
Ia menerima ilmu syari’ah, thariqah dan tasawuf dari para ulama-ulama besar, wali-wali Allah yang utama serta guru-guru yang penguasaan ilmunya tidak diragukan lagi.
Dari guru-guru tersebut ia mendapat ijazah khas (khusus) dan juga ‘Am (umum) dalam Da’wah dan nasyru syari’ah (menyebarkan syari’ah), thariqah, tashawuf, kitab-kitab hadits, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, kitab-kitab tauhid, tashwuf, bacaan-bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah, sanad-sanadnya, nasab, kitab-kitab kedokteran.
Ia juga mendapat ijazah untuk membai’at.
Silsilah Thariqah dan Baiat
Al Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Yahya mengambil thariqah dan hirqah Muhammadiah dari para tokoh ulama.
Dari guru-gurunya, ia mendapat ijazah untuk membaiat dan menjadi mursyid.
Peranan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dalam organisasi MATAN
Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al Mu'tabaroh An Nahdliyyah /MATAN adalah organisasi tarekat untuk kalangan mahasiswa yang diprakarsai oleh Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan, Ro'is 'am JATMAN (Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah) yang berafiliasi kepada organisasi Islam Nahdlatul Ulama.
Data Diri
Nama lengkap: Habib Muhammad Luthfi bin Yahya
Nama lain: Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya
Tempat, tanggal lahir: Kota Pekalongan, 10 November 1947
Agama: Islam
Nama ayah: Al-Habib Ali
Ibu: Sayidah al Karimah as Syarifah Nur
Istri: Syarifah Salma
Anak:
- Syarifah Zaenab
- Syarif Muhammad Bahauddin
- Syarifah Fathimah
- Syarifah Ummi Hanik
- Syarif Husain
Instagram: @habibluthfibinyahya
Jabatan Organisasi
- Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah.
- Ketua Umum MUI Jawa Tengah
Kegiatan-kegiatan
- Pengajian Thariqah tiap jum’at Kliwon pagi (Jami'ul Usul thariq al Aulia).
- Pengajian Ihya Ulumidin tiap Selasa malam.
- Pengajian Fath Qarib tiap Rabu pagi(husus untuk ibu-ibu)
- Pengajian Ahad pagi, pengajian thariqah husus ibu-ibu.
- Pengajian tiap bulan Ramadhan (untuk santri tingkat Aliyah).
- Da’wah ilallah berupa umum di berbagai daerah di Nusantara.
- Rangakain Maulid Kanzus (lebih dari 60 tempat) di kota Pekalongan dan daerah sekitarnya.
(Tribunnews.com/Maliana)(Tribunmakassar.com/Nur Fajriani R)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.