Mendagri Dampingi Presiden Jokowi di Peresmian TPA Manggar
TPA Sampah Manggar Kota Balikpapan merupakan konstruksi Tahun 2017-2018 dengan biaya investasi konstruksi senilai Rp.160 Miliyar dengan kapasitas pemr
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian ikut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau calon ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Berdasarkan keterangan pusat penerangan Kemendagri, Rabu (18/12/2019), Menteri Tito mendampingi Presiden Jokowi melakukan peresmian tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
TPA Sampah Manggar Kota Balikpapan merupakan konstruksi Tahun 2017-2018 dengan biaya investasi konstruksi senilai Rp.160 Miliyar dengan kapasitas pemrosesan akhir 420 ton/hari.
Baca: Jokowi Tinjau Lokasi Ibu Kota Baru dan Sebut Pembangunan Infratruktur dimulai Pertengahan 2020
Diperkirakan jumlah penerimaan manfaat 636.012 jiwa atau 100% penduduk Kota Balikpapan.
Pembangunan TPA tersebut bertujuan untuk Teknologi pengurangan sampah menuju Santary Landfill.
Dalam sambutannya, Presiden memuji pembangunan TPA yang dinilainya tak berbau dan dikelilingi lingkungan yang hijau. Pembangunan TPA ini pun tak menghabiskan anggaran yang cukup besar, hanya Rp 160 miliar.
Baca: Menteri Siti Nurbaya: Ibu Kota Negara Dibangun dengan Konsep Smart and Forest City
"Hijau tidak bau, bersih dan pembangunan yang dilakukan juga saya melihat tidak memakan biaya yang begitu banyak. Ini Rp 160 miliar," kata Presiden saat meresmikan TPA Sampah Manggar, Rabu (18/12/2019).
Presiden menambahkan, proses pembangunan TPA dimasukkan ke prioritas pembangunan dalam 10 (Sepuluh) kota. Termasuk dengan pengolahan sampah menjadi listrik.
"Kita memberikan prioritas pada 10 (sepuluh) kota dan rata-rata semuanya menjadikan sampah menjadi listrik, tapi sampai sekarang belum selesai. Saya belum bisa bercerita banyak 10 dulu contoh," ujarnya.
TPA Manggar tersebut merupakan TPA sampah yang modern karena dilengkapi dengan teknologi sanitary landfill. Teknologi tersebut mampu menghancurkan sampah dengan baik, serta mengubah air lindi yang dihasilkan menjadi gas metana. Tak hanya itu, TPA ini juga memiliki potensi penurunan emisi rumah kaca sebesar 580 kiloton CO2-equivalent.
Sehari sebelumnya Menteri Tito bersama sejumlah menteri kabinet 'Indonesia Maju' mendampingi Presiden meresmikan Jalan Tol Balikpapan Samarinda seksi 2,3, dan 4a.
