Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Didorong Tingkatkan Keahlian Tenaga Kerja Migran

Programmer Officer ILO, Irham Ali Saifudin, mengatakan, ada beberapa faktor perubahan yang harus dicermati dalam konteks pekerja migran.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemerintah Didorong Tingkatkan Keahlian Tenaga Kerja Migran
Istimewa/Tribunnews.com
Diskusi reboan bertema ”Buruh Migran Indonesia dari Perlindungan ke Grand Design Skill Worker” dalam rangka International Migrant Day yang diadakan di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Rabu (18/12/2019). 

Namun demikian hingga saat ini juga belum ada langkah signifikan dalam proses transformasi ini.

”Langkah pendirian Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di beberapa daerah kantong pekerja migran belum diikuti dengan pemaksimalan fungsi-fungsi layanan publik di daerah untuk mendukung berlangsungnya mekanisme pelayanan penempatan pekerja migran berbasis perlindungan di daerah,” katanya.

Menurut Wahyu, amanat Undang-Undang No 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, pendidikan dan pelatihan juga akan lebih banyak dilakukan di daerah, namun hingga saat ini pemerintah masih lebih mengutamakan BLKN milik swasta untuk proses penyiapan calon pekerja migran.

Programmer Officer ILO, Irham Ali Saifudin, mengatakan, ada beberapa faktor perubahan yang harus dicermati dalam konteks pekerja migran.

Pertama adalah globalisasi, dimana dalam industri, rantai distribusi sudah sangat kompleks dan apa yang terjadi di satu negara tak bisa lepas dari kejadian di negara lainnya.

”Kedua soal cepatnya pertumbuhan teknologi informasi. Kabar baiknya, pekerjaan informal yang selama ini menjadi basis utama pekerja migran Indonesia, itu merupakan pekerjaan yang tidak bisa diganti mesin atau robot,” jelasnya.

Karena itu, jelas Irham, yang jadi pekerjaan rumah kemudian bagaimana agar sektor pekerjaan informal ini tidak dianggap sebelah mata dan tidak hanya dianggap sebagai low skill worker.

Berita Rekomendasi

Selanjutnya adalah soal demografi, dimana Indonesia ada di antara negara asian yang paling menikmati bonus demografi pada 2030 sampai 2045.

Pada saat itu usia angkatan kerja Indonesia meningkat dan akan memberi kontribusi aktif terjadap pertumbuhan ekonomi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas