Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaleidoskop 2019 : Jokowi-Prabowo Berpelukan di MRT hingga sang Rival Jadi Menhan

Catatan Tribunnews.com yang paling fenomenal ialah pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kaleidoskop 2019 : Jokowi-Prabowo Berpelukan di MRT hingga sang Rival Jadi Menhan
DOKUMENTASI WARTAWAN ISTANA KEPRESIDENAN
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto selfie dengan wartawan seusai keduanya bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/9/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang 2019 beragam peristiwa politik terjadi mewarnai proses demokrasi di tanah air.

Catatan Tribunnews.com yang paling fenomenal ialah pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto.

Moment ini sangat dinantikan publik karena sebelumnya Jokowi dan Prabowo adalah rival di Pilpres 2019.

Siapa yang menyangka Sabtu (13/7/2019) mereka bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus. Keduanya naik MRT menuju Stasiun MRT Senayan.

Di MRT Senayan, Jokowi dan Prabowo sempat berpelukan. Teriakan "We Love You"‎ dari warga mewarnai moment itu.

Tidak sampai disitu, Jokowi dan Prabowo kompak santap siang bersama di sebuah restoran di FX Sudirman.

Berita Rekomendasi

Pertemuan ini digagas oleh Jokowi. Prabowo menyambut baik dan berterima kasih diajak naik MRT.

"Terima kasih pak saya naik MRT, luar biasa," kata Prabowo.

Ketua Umum Gerindra itu tidak segan memuji fasilitas MRT yang perdana dijajalnya.

"Rasanya seperti di luar negeri," tambah Prabowo.

Keakraban kedua terajut hingga Prabowo dan cawapresnya Sandiaga Uno mengahadiri pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden-wapres periode 2019-2024.

Keduanya, Prabowo-Sandiaga Uno datang ke Komplek Parlemen Senayan Jakarta menggunakan mobil Alphard putih milik Prabowo.

Selang beberapa bulan, Senin (21/10/2019) Jokowi memanggil Prabowo dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo ke Istana Negara.

Selain keduanya, Jokowi turut memanggil sejumlah orang dari berbagai latar belakang ke Istana karena dia sedang menyusun kabinet jilid II.

Usai pertemuan, Prabowo mengaku diminta masuk ke kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin membantu bidang pertahanan.

Puncaknya di Istana Merdeka, Rabu (23/10/2019) Jokowi menunjuk Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

Sontak Istana bergemuruh, para menteri tersenyum dan tepuk tangan ke arah Prabowo. Awak media pun turut bersorak. ‎

Merespon itu Prabowo berdiri dan memberikan sikap hormat pada Jokowi, senyumnya merekah. Jokowi menamakan kabinetnya sebagai Kabinet Indonesia Maju.

Keputusan Jokowi menuai pro dan kontra. Banyak orang menyayangkan mengapa Jokowi merangkul Prabowo, sang lawan.

Meski begitu, publik memahami pasti Jokowi punya pertimbangan khusus menjadikan Prabowo sebagai menteri.

Akhirnya Presiden Jokowi buka suara menjawab pertanyaan publik. Dia menjelaskan ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong dan di Indonesia tidak ada istilah oposisi seperti di negara lain.

Sehingga orang nomor satu di Indonesia ini merasa tidak ada salahnya, Prabowo bergabung dengan pemerintahannya demi kebaikan bangsa.

"Demokrasi kita adalah demokrasi gotong royong. Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa kenapa tidak dan memang sistem presidential yang kita miliki ini tidak kayak dii luar. Biasanya ada dua partai besar, ini ndak. Meskipun dua yang berkompetisi tapi partainya banyak. Kita memang masih menuju pada sebuah proses demokrasi bernegara ke depan," tutur Jokowi di Istana Merdeka.

Terakhir alasan Jokowi menunjuk Prabowo sebagai Menhan karena Prabowo punya pengalaman besar.

"Ya memang pengalaman besar beliau ada di situ," singkatnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas