7 Pengusaha Travel Haji & Umrah Terganggu dengan Kasus First Travel, Siap Berangkatkan 1000 Korban
Ketua Penggerak 'Save Their Umra', Ali Mohammad Amin mengungkapkan beberapa alasan 7 pengusaha akan memberangkatkan umrah jemaah korban First Travel.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Penggerak Save Their Umra, Ali Mohammad Amin mengungkapkan beberapa alasan para pengusaha yang akan memberangkatkan umrah jemaah korban First Travel.
Satu di antaranya adalah bisnis mereka yang terganggu setelah terjadi kasus penipuan yang dilakukan oleh agen pemberangkatan umrah First Travel.
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Jumat (27/12/2019).
Ali menuturkan tujuh pengusaha yang berinisiatif untuk memberangkatkan para jemaah korban First Travel adalah orang yang memiliki usaha di bidang yang sama, yakni agen pemberangkatan haji dan umrah.
Para pengusaha tersebut memang bertujuan untuk membantu para korban penipuan First Travel.
Selain itu, tujuh pengusaha yang tergabung di dalam gerakan Save Their Umra ingin menggugah masyarakat Indonesia karena dapat melakukan hal yang sama.
"Tujuh inisiator ini relatif ingin membantu para korban First Travel, itu pertama tujuan kami untuk membantu mereka," tutur Ali.
"Yang ke dua agar ada tergerak dari masyarakat juga untuk bisa melakukan hal yang sama seperti apa yang kita lakukan."
"Ke tiga tidak dipungkiri bisnis kita, ini terganggu dengan kondisi-kondisi seperti ini," imbuhnya.
Rencananya, tujuh pengusaha tersebut akan memberangkatkan umrah sebanyak 1000 jemaah korban First Travel.
Namun, korban yang ingin tetap berangkat umrah harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditetapkan oleh pihak gerakan Save Their Umra.
Ali menuturkan tedapat tiga kriteria jemaah korban First Travel untuk dapat ikut program pemberangkatan umrah oleh tujuh pengusaha ini.
Kriteria pertama adalah korban First Travel sudah berusia lanjut.
Ke dua, tujuh inisiator tersebut akan memilih korban yang memang belum pernah sama sekali berangkat untuk beribadah ke tanah suci.
Serta kriteria terakhir adalah bagi korban yang merasa memiliki standar ekonomi yang minim.
"Ada kriteria yang harus kami berikan kepada para korban, yaitu orang yang sudah lansia," terang Ali.
"Terus yang kedua yang memang mereka belum pernah berangkat, dan ekonomi yang betul-betul sangat minim," lanjutnya.
Ali menjelaskan untuk para jemaah korban First Travel yang memenehui kriteria tersebut dan ingin tetap berangkat umrah dapat langsung datang ke sekretariat gerakan Save Their Umra tersebut.
Para korban cukup membawa data-data yang memang benar adanya seperti kuitansi pembayaran pada First Travel.
Untuk dapat berangkat umrah, data yang telah diterima oleh pihak Ali akan melalui verifikasi berkas terlebih dahulu.
Kantor sekretariat Save Their Umra berada di Jalan Cipinang, Cempedak I, Nomor 45, Jatinegara, Jakarta Timur.
1000 jemaah yang akan diberangkatkan umrah nantinya akan dibagi ke dalam beberapa kloter.
Kloter pertama dijadwalkan akan diberangkatkan, pada 20 Januari 2020 mendatang.
Namun hingga kini belum diketahui jumlah korban dari First Travel yang akan diberangkatkan pada kloter pertama.
Ali mengungkapkan para jemaah korban First Travel belum banyak yang mendaftarkan diri.
Padahal pendaftaran untuk pemberangkatan umrah korban First Travel telah dilakukan sejak, Kamis (5/12/2019).
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)