Dewi Tanjung Nilai Pelaku Penyiraman Novel Baswedan Dendam Berat tapi Punya Hati Nurani: Luar Biasa
Politisi PDI-P Dewi Tanjung menuduh kasus Novel Baswedan hanya rekayasa, ia pun memberi pernyataan jika pelaku penyerang Novel masih punya hati nurani
Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Dewi Tanjung seorang politisi PDI-P turut berkomentar atas tertangkapnya pelaku penyerang penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Ia mendorong Polri untuk menuntaskan kasus penyiraman terhadap Novel Baswedan.
"Iya dong, itu harus diselesaikan sampai ke akar-akarnya,"
"Biar masyarakat tidak dibuat bingung," kata Dewi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/12/2019).
Menurut Dewi, sudah menjadi tugas kepolisian untuk menangkap dan mengungkap kasus yang menimpa Novel.
Dewi pun berpendapat, pelaku penyiraman air keras kepada Novel masih memiliki hati nurani.
Alasannya karena kadar air yang disiram tidak membuat kulit penyidik KPK itu melepuh.
"Padahal kalau kita lihat di media, si pelaku seperti dendam berat sama Novel sampai meneriakkan pengkhianatan kepada Novel,"
"Tapi masih punya hati nurani, sehingga masih sempat menakar kadar konsentrat pada air yang dia siramkan. Ini sangat luar biasa sekali," ujar Dewi.
Selain itu, Dewi juga mempertanyakan sikap yang ditunjukan Novel.
Menurutnya Novel seakan tak percaya terhadap penangkapan dua pelaku penyiraman air keras tersebut.
"Malah menuduh pelaku adalah wayang atau tumbal polisi," ucapnya.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan, terkait laporannya terhadap Novel, saat ini masih menunggu diproses oleh kepolisian.
"Laporan saya sampai saat ini masih menunggu proses di kepolisian," pungkasnya.
Sebelumnya, pada awal November 2019 publik dihebohkan dengan pernyataan seorang Politisi PDI-P.
Yakni wanita bernama Dewi Tanjung, yang menuding penyidik senior KPK, Novel Baswedan merekayasa kasus penyiraman air keras yang menimpanya.
Tak hanya menuding Novel Baswedan merekayasa kasusnya, akhirnya ia melaporkan tuduhannya itu ke Polda Metro Jaya, Rabu (6/11/2019) lalu.
Dalam laporannya, Dewi menilai Novel dianggap telah merekayasa peristiwa penyiraman air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017.
Novel pun memberi tanggapan atas laporan kepada dirinya itu.
Ia menyebut jika laporan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Dewi lucu dan aneh.
"Saya sengaja tidak memberikan respons khusus karena menurut saya lucu dan aneh," ujar Novel di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sabtu (9/11/2019), yang dikutip dari Kompas.com.
Novel juga menganggap laporan tersebut berlebihan.
Ia bahkan khawatir Dewi tidak tahu kebenaran dalam laporannya dan apa yang disampaikannya.
Novel justru menduga laporan Dewi tersebut dalam rangka mempermainkan polisi.
Kata Novel, Dewi bisa terjerat hukum karena polisi paham bahwa ada delik terhadap orang yang mempermainkan laporan ke kepolisian.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Achmad Nasrudin/Haryanti Puspa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.