Presiden Tinjau Pasar Johar dan Bersepeda ke Kota Lama Semarang
Dari Pasar Johar, Presiden menuju alun-alun. Presiden lantas bersiap mengendarai sepeda ontel, lengkap dengan topi berwarna putih.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Joko Widodo mengawali kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Tengah dengan meninjau Pasar Johar, Kota Semarang, pada Senin, 30 Desember 2019. Presiden tiba di pasar yang baru selesai direvitalisasi tersebut sekitar pukul 09.00 WIB.
Ditemani sejumlah menteri dan pejabat daerah, Kepala Negara berkeliling pasar tersebut mulai dari lantai dasar, ke lantai dua, hingga ke Alun-alun Pasar Johar Semarang. Setelah revitalisasi, Presiden menyebut pedagang kini bisa kembali berdagang di Pasar Johar.
"Yang paling penting pedagang bisa segera masuk ke Pasar Johar meskipun saya tahu losnya belum cukup, sehingga nanti yang di sebelah selatan nanti akan dikerjakan lagi oleh Kementerian PU," kata Presiden.
"Yang paling penting sekarang kan Pasar Johar sudah jadi, pedagang juga masuk, ya dijaga kebersihan, kerapihan, jangan becek, jangan bau. Sudah, penting itu," imbuhnya.
Dari Pasar Johar, Presiden menuju alun-alun. Presiden lantas bersiap mengendarai sepeda ontel, lengkap dengan topi berwarna putih.
Kepala Negara lalu mengayuh sepedanya bersama sejumlah menteri menuju Kota Lama Semarang. Tampak Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono turut bersepeda.
Tak sedikit warga yang berjejer di pinggir jalan dan menyapa Presiden. Beberapa kali Presiden berhenti untuk melayani permintaan swafoto dari warga.
Di Kota Lama Semarang, Presiden mengunjungi galeri UMKM Semarang. Presiden juga meninjau bangunan-bangunan tua di jalan Roda II.
Dalam keterangan persnya usai bersepeda, Presiden menyebut bahwa revitalisasi Kota Lama Semarang sudah dikerjakan lebih dari dua tahun lalu dengan anggaran kurang lebih Rp170 miliar. Presiden berharap, setelah revitalisasi Kota Lama Semarang bisa diisi dengan produk dan kegiatan ekonomi kreatif di Semarang maupun Jawa Tengah pada umumnya.
"Mungkin ke depan ini menjadi sebuah kreatif hub bagi Jawa Tengah karena Kota Lama ini hampir 20 hektare luasnya. Ini sudah direstorasi dengan baik, ini bisa menjadi ikon Semarang dan Jawa Tengah yang baru, dan bisa menarik wisatawan," jelasnya.
Presiden juga berpesan agar warga merawat Kota Lama Semarang. Apalagi, Kota Lama Semarang merupakan salah satu warisan pusaka yang patut dijaga.
"Ya saya kira itu yang harus dirawat, dijaga, karena apapun ini adalah warisan pusaka, heritage yang harus terus dijaga," imbuhnya.
Turut mendampingi Presiden saat meninjau Kota Lama Semarang antara lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, dan dua Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi serta Aminuddin Ma'ruf.