Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Deretan Penyakit Pascabanjir dan Cara Pecegahannya

Pemerintah daerah diminta untuk ketersediaan air bersih, tempat pengungsian yang higienis dan sanitasi yang baik

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ini Deretan Penyakit Pascabanjir dan Cara Pecegahannya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga melintasi banjir yang melanda kediamannya di Perumahan Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2020). Sejumlah kawasan Jabodetabek masih dilanda banjir dengan ketinggian hingga 2 meter akibat tingginya curah hujan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek selama dua hari belakangan ini dikhawatirkan tidak hanya menyebabkan kerusakan secara material, namun masyarakat juga perlu waspada pada penyakit yang akan timbul paska banjir ini.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), dr Moh Adib Khumaidi SpOT menyebut potensi penyakit paska banjir yang akan muncul ini diantaranya:

- Leptospirosis yang disebabkan karena air banjir yang kotor bercampur dengan kotoran tikus dan sampah.
- Diare dan Demam Tifoid yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis terutama karena selama banjir berlangsung banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh.

Baca: Kebanjiran, Rachel Vennya Boyong Keluarganya Naik Perahu Karet untuk Mengungsi, Lihat Expresi Xabiru

Baca: Dibandingkan dengan Anies , Ganjar Tegaskan Dirinya Ikut Bersalah Jika Jateng Banjir

Baca: Rumahnya Banjir Pria Ini Malah Ngamuk Saat Diajak Ngungsi, Kini Ditemukan Tewas di Sebuah Bangunan

- Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Agepty yang berpotensi muncul akibat tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab paska banjir.
- ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yang disebabkan oleh udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung
- Asam Lambung dan Migren yang disebabkan karena umumnya korban banjir tidak mengonsumsi makanan sesuai gizi dan tidak makan tepat waktu. Hal ini umumnya banyak dialami oleh korban banjir usia produktif dan lansia.
- Flu dan demam yang disebabkan karena korban banjir terpapar air dan udara dingin cukup lama.
- Infeksi kulit yang terjadi akibat paparan dengan air banjir yang bercampur dengan kotoran manusia, hewan, juga sampah dan lumpur.

Baca: 6 Manfaat Daun Jambu Biji Bagi Kesehatan Tubuh, Obati Diare hingga Turunkan Kolestrol Jahat

Baca: Gubernur Anies: Curah Hujan Tak Mengenal Wilayah Administrasi

Baca: Tinjau Banjir di Dua Tempat, Anies Simpulkan Jakarta Kian Terkendali

Selain sampah dan kotoran yang bercampur dalam air banjir, dikuatirkan juga ada hewan liar serta pecahan benda-benda tajam yang turut dalam arus banjir tersebut.

Mengingat musim hujan dan cuaca ekstrim ini masih akan berlangsung hingga dua bulan mendatang dan dikhawatirkan adanya banjir susulan atau berulang.

Untuk itu PDEI mengimbau masyarakat agar melakukan pencegahan semaksimal mungkin dengan cara sebagai berikut:
- Menghindarkan anak-anak untuk bermain air banjir agar terhindar dari berbagai jenis penyakit yang mungkin timbul sesudahnya
- Tidak merendam kaki dalam air banjir kecuali untuk upaya penyelamatan
- Segera mengganti pakaian basah dengan pakaian kering untuk mencegah hipotermia
- Melindungi anggota tubuh dengan mengenakan sarung tangan dan sepatu boots apabila harus terjun ke dalam air banjir
- Mengenakan masker sewaktu membersihkan rumah dari kotoran air banjir serta hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman.

Berita Rekomendasi

- Konsumsi makanan dan minuman yang higienis. Banyak minum air putih daripada minuman jenis lainnya untuk menjaga agar asam lambung tetap seimbang, serta juga tidak mengonsumsi makanan pedas
- Mengonsumsi makanan yang segar dan perhatikan waktu kadaluarsa. Jangan lupa untuk mencuci tangan pakai sabun atau antiseptik sebelum makan
- Siapkan persediaan obat-obat sederhana seperti penurun panas, obat lambung dan diare serta vitamin terutama untuk anak-anak dan balita. Jika ada keluhan kesehatan lebih lanjut segera berobat ke dokter di puskesmas atau posko kesehatan.

Tujuan dari tindakan ini semua tentunya untuk mencegah agar kita semua terhindar dari penyakit pasca banjir yang sewaktu-waktu bisa mengenai siapa saja terutama anak-anak kita.

PDEI juga menghimbau kepada pemerintah daerah untuk ketersediaan air bersih, tempat pengungsian yang  higienis dan sanitasi yang baik untuk masyarakat di wilayah terdampak banjir.

"Saat ini tim medis PDEI sedang membangun posko kesehatan di beberapa wilayah, diantaranya Banten, Serang, Jakarta Pusat," kata dr Adib Khumaidi, SpOT.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas