Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Banjir Jabodetabek, Kepala BNPB: Perlu Ketegasan Pemimpin di Daerah untuk Ingatkan Masyarakat

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengharap ketegasan pemimpin di daerah untuk mengingatkan masyarakat agar tak terjadi korban saat banjir.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Soal Banjir Jabodetabek, Kepala BNPB: Perlu Ketegasan Pemimpin di Daerah untuk Ingatkan Masyarakat
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau banjir di Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengharap ketegasan pemimpin di daerah untuk mengingatkan kepada masyarakat, agar tak terjadi korban jiwa saat banjir.

Doni menjelaskan, bahwa harta memang penting, namun demikian nyawa lebih penting.

Ia berkaca pada pengalaman banjir di Konawe Utara pada Juni 2019 lalu saat para stakeholder memaksa penduduknya untuk evakuasi dan mengungsi sementara.

Saat itu ketika air bah datang, rumah masyarakat terbawa arus namun demikian korban tidak ada.

Ia berharap, masyarakat yang tengah mengalami musibah banjir saat ini seperti di Jakarta, agar segera mengungsi.

Hal ini ia tekankan mengingat prediksi dari BMKG yang menyampaikan bahwa cuaca ekstrem akan terus terjadi hingga pertengahan Februari.

Ia pun mengharapkan ketegasan pemimpin di daerah untuk mengingatkan warganya.

Berita Rekomendasi

“Sangat diharapakan ketegasan para pemimpin daerah untuk mengingatkan masyarakat. Harta penting tetapi nyawa lebih penting,” ujar Doni, dilansir situs BNPB.

Ia juga mengingatkan untuk kepada masyarakat yang tinggal di dekat daerah aliran sungai (DAS) agar mengikuti arahan tim evakuasi untuk mengungsi di posko yang telah tersedia.

Sementara itu, diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah menyampaikan kepada warganya untuk mengikuti instruksi petugas yang mengevakuasi.

Menurut Anies, dari beberapa temuan yang ditemukan, banyak warga yang enggan untuk dievakuasi pada saat air mulai naik.

Pasalnya, mereka merasa nanggung atau belum selesai untuk meninggalkan pekerjaannya saat itu.

Menurutnya, hal ini dapat membahayakan keselamatan para warga apabila banjir semakin besar, akan lebih menyulitkan untuk evakuasi.

Anies kembali menegaskan untuk masyarakat diharapkan kooperatif saat dilakukan evakuasi dari pihak Pemprov DKI Jakarta.

"Kalau sudah diminta untuk evakuasi, jangan pernah bilang nanggung, jangan pernah lagi ngerjain sesuatu mau diselesaikan. Bukan!"

"Air itu tidak kenal nanggung, air itu begitu jalan," tegas Anies, saat berbicara di Kompas TV.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menyampaikan ketika warga mendengar peringatan untuk evakuasi diharapkan untuk ikuti demi keselamatan bersama.

Prediksi BMKG

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi hujan lebat akan terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) hingga tujuh hari kedepan.

Hal tu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat rapat koordinasi banjir Jabodetabek di Kantor BNPB, Kamis (1/2/2020).

“Potensi hujan lebat 2-7 Januari di jabodetabek,” kata Dwikorita, dikutip dari situs BNPB.

Ia menjelaskan, rata-rata cuaca pada pagi harinya berawan, namun pada siang hingga malam hari menjadi hujan.

Meskipun sudah diprediksi, namun cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.

Ia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir dan longsor serta angin kencang.

Dwikorita menjelaskan, bahwa ada pergerakan aliran udara basah yang terjadi pada bulan Januari hingga pertengahan Februari 2020.

"Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 10-15 Februari 2020 dan siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020," ungkap Dwikorita.

Adapun sejumlah wilayah di Indonesia yang diprediksi akan terdampak hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem tersebut meliputi Sumatera bagian tengah, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan hingga tenggara.

(Tribunnews.com/Tio/Indah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas