Banjir di Jakarta, Petisi Copot Anies Baswedan Kembali Viral, 199 Ribu Orang Sudah Tanda Tangan
Di tengah banjir yang masih menggenangi wilayah Jakarta, petisi copot Anies sebagai gubernur kembali viral. Kini, lebih 199 ribu sudah tanda tangan.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
Sementara itu, Anies Baswedan pernah menanggapi petisi yang meminta dirinya dicopot saat menghadiri acara di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu petang, (26/5/2019).
Anies Baswedan mengatakan tidak pernah menangkap orang yang melontarkan kritik kepadanya.
"Saya nggak pernah menangkap orang yang mengkritik saya, sama sekali," kata Anies sebagaimana pernah dimuat di Tribunnews.com.
Anies mengatakan, petisi tersebut muncul dua bulan lalu atau sekitar Maret 2019.
Menurutnya setiap orang berhak menyuarakan pendapatnya.
"Setiap warga negara berhak menyampaikan pandangannya, tidak ada larangan sama sekali," kata Anies Baswedan.
Menurutnya tidak ada larangan di Indonesia untuk menyampaikan pendapat atau pandangan suatu permasalahan.
Sehingga seorang pejabat publik, harus siap dikritik bahkan dicaci.
"Harus mau dikritik harus bahkan dicaci makipun harus biasa-biasa saja," kata eks menteri pendidikan dan kebudayaan ini.
Menurut Anies bila berada di wilayah publik, maka seorang pejabat tidak boleh hanya ingin dipuji.
Ia juga harus siap dikritik dan dicaci.
"Diminta turun-naik (jabatan), karena itu prinsipnya sama. Dicaci tidak tumbang, dipuji tidak terbang," katanya.
Seorang pejabat publik juga menurut Anies harus siap menjadi alamat keluh kesah warga.
Ia bahkan telah menuliskan di akun Twitter-nya itu sebelum menjadi pejabat publik seperti sekarang.
Oleh karena itu, ia bersikap biasa saja bila ada petisi menginginkanya dicopot.
"Karena itu kalau ada yang mengkritik engga usah ditangkap."
"Saya engga pernah menangkap orang yang mengkritik saya. Sama sekali tidak," kata dia.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Taufik Ismail)